Kayu trembesi sekarang banyak dilirik sebagai bahan baku kerajinan dan furnitur pengganti kayu jati. Walau memiliki sejumlah kelemahan dibanding jati, namun teksturnya yang unik membuat kayu ini bisa diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kayu trembesi bisa menjadi alternatif bahan baku furnitur menggantikan kayu jati. Dengan harga lebih murah dan tekstur kayu yang bagus, kayu trembesi banyak disukai konsumen.
Trembesi atau yang dikenal dengan nama Samanea saman berasal dari genus Albizia. Jenis ini memiliki lingkar pohon mencapai 4,5 meter (m) dengan tinggi rata-rata 30 m sampai 40 m.
Rabu, 25 Mei 2011
Meski tak sekuat jati, kayu trembesi tetap diminati
Diposting oleh
peluang usaha
di
07.10
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
kisah sukses,
peluang usaha
Rabu, 09 Maret 2011
Pembudidaya Jambu Biji Mutiara Organik
Melihat peluang usaha yang menjanjikan di bidang agribisnis khususnya tanaman buah menarik Suko Budi Prayogo banting setir menjadi petani. Dari satu hektar lahan yang ditanami varietas terbaru Jambu Biji Mutiara asal Thailand, tiap minggu ia bisa panen 800 kg jambu yang nyaris tak berbiji itu. Menariknya tanaman ini bisa dipanen sepanjang tahun dan permintaan pasar cukup tinggi serta pembudidaya masih sangat sedikit. Bagaimana potensi usahanya?
Suko Budi Prayogo begitu nama lengkap pria yang akrab disapa Budi ini. Sebelumnya Budi bekerja di Jawa Muda Group (perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, dan farmasi di Jawa Timur) selama 14 tahun dan terakhir menjabat posisi General Manager. Tak puas dengan kariernya.
Budi pun memutuskan berhenti dan. memilih menjadi petani berbagai jenis tanaman buah dataran rendah sejak tahun 2003. Kecin-taannya mengoleksi tanaman buah membuka matanya akan peluang besar budidaya tanaman buah.
Di atas kebun seluas dua hektar miliknya Budi memulai usaha dengan menanam berbagai tanaman buah seperti Kelengkeng Kristal, Jeruk Santang, Jeruk Kepok Madu, Blimbing Dewa, Sawo Jumbo Thailand, Srikaya Jumbo, Mangga Golden, Jambu Air Black Diamond dan varietas terbaru Jambu Biji Mutiara asal Thailand.
Di awal usahanya. Budi merogoh kocek hingga Rp 50 juta yang digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan pertanian, bibit, hingga mengolah kebun yang berlokasi di Desa Pongangan, Kec. Gunung Pati, Kab. Semarang,
Jawa tengah. Budi mengatakan, sebagian kebunnya tersebut (1 hektar) digunakan untuk menanam 840 pohon varietas Jambu Biji Mutiara yang diperolehnya langsung dari Thailand. Selain budidaya jambu biji yang nyaris tidak berbiji tersebut, ia juga menjual berbagai macam bibit dan buah yang ditanam di kebunnya.
Jambu Mutiara Organik. Jika jambu biji biasanya dipenuhi dengan biji, lain halnya dengan Jambu Biji Mutiara yang memiliki sedikit biji (seedless). Selain itu, meski dikenal sebagai tanaman dataran rendah, tapi tanaman ini bisa ditanam pada ketinggian 5OO-1.2OO mdpl. Menariknya, kurang dari satu tahun sudah bisa dipanen dan akan terus panen sepanjang tahun hingga masa produktif selama 10 tahun.
Jambu Biji Mutiara mempunyai keistimewaan rasa buah manis segar dengan tekstur buah renyah, berukuran berat 0,3-0,7 kg per buah diameter 5-10 cm dan termasuk dalam tanaman dengan perawatan yang mudah.
Budi mengatakan, Jambu Biji Mutiara budidayanya, ditanam secara organik. Selain biaya yang dikeluarkan lebih murah, hasil panen yang dihasilkan bebas dari pestisida maupun residu bahan kimia lainnya. Yang menarik pemeliharaan Jambu Biji Mutiara juga sangat mudah. "Setelah tanam, kita cukup siram satu minggu sekali dan pembuangan rumput maupun gulma yang tumbuh di sekitar kebun, agar penyerapan nutrisi tanaman sempurna," kata Budi.
Biaya produksi pun bisa ditekan, karenanya Budi tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk kimia (NPK, Urea, TSP) serta pestisida. Hanya saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman Budi memberi tanaman tersebut suplemen berupa mikroorganisme probiotik EM4 yang dibeli Rp 17 ribu/botol. "Tiap dua bulan sekali kita berikan mikroorganisme probiotik, dosisnya tergantung dari umur pohon itu sendiri. Misal untuk umur pohon kurang dari 2 tahun kita berikan 5 cc per pohon, selebihnya sebanyak 10 cc per pohon yang dicampur dengan air sebanyak 10 liter dan disiramkan pada lubang tanam. Selanjutnya, tiap 4 bulan diberikan pemupukan ulang dengan pupuk kandang sebanyak 4 ton/hektar. Tujuannya agar nutrisi terpenuhi dan tanaman berkembang baik dan menghasilkan buah yang maksimal," beber Budi.
Lantaran Jambu Biji Mutiara ini dipanen sepanjang tahun, maka sejak panen pertama, dari satu pohon akan terus menghasilkan buah dan produktif hingga 10 tahun. Tak heran jika Budi mengatakan bisa panen 800 kg tiap minggunya dari 840 pohon. "Dari satu pohon ya
bisa dipanen sekitar 50 kg tiap tahunnya," akunya. Dengan demikian, dalam setahun Budi bisa panen 42 ton Jambu Biji Mutiara/tahunnya. Adapun harga jual satu kilo Jambu Biji Mutiara di tingkat petani dengan harga Rp 12 ribu.
Pemasaran. Budi mengatakan, Jambu Biji Mutiara dipasarkan ke beberapa swalayan buah organik (Total Buah Segar dan All Fresh) dan end user yang mengonsumsi buah organik di sekitar Semarang, Jakarta, dan Bali.
Dari satu hektar lahan miliknya, mampu menghasilkan 42 ton/tahun. Jika harga di tingkat petani Rp 12 ribu, maka omset yang dicapai sekitar Rp 504 juta/tahun atau Rp 42 juta/bulan.
Karena permintaan dari supermarket yang besar, Budi menjalin kerja sama dengan beberapa petani di berbagai daerah seperti Pekalongan, Ungaran, Magelang, Demak, Sukorejo dan Kendal untuk membudidaya Jambu Biji Mu-
tiara ini. "Saya kerja sama dengan petani (Mitra) di mana saya suplai bibit, dan petani hanya tinggal siapkan lahan , dan tanam. Setelah panen, bisa dijual ke saya dan kita bagi hasil fifty-fifty," ungkap Budi. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan para peternak sapi di daerah sekitar kebun miliknya, untuk mendapatkan kotoran sapi sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pupuk kandang. Saat ini Budi telah menjalin kerja sama dengan 5 orang peternak dengan rata-rata pengeluaran sekitar Rp 700 ribu-Rp 2 juta per orang tergantung jumlah ternak yang dimiliki. "Peternak yang memiliki 10 ekor sapi saya hargai Rp 700 ribu per bulan, lebih dari 10 ekor saya hargai Rp 2 juta per bulan untuk kotoran sapinya," jelas Budi.
Dengan permintaan yang terus meningkat dan belum terpenuhi, Budi mengatakan prospek usaha budidaya jambu mutiara ini sangat bagus. Hal ini dikarenakan pem-budidayanya masih sedikit, apalagi dengan teknik budidaya organik tentunya harga per kilo lebih menjanjikan.
Kendala. Dalam budidaya biasanya yang menjadi momok bagi para petani adalah serangan hama dan penyakit. Begitu pula pada budidaya Jambu Mutiara ini sendiri. Budi mengaku hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman jambunya adalah serangan ulat, belalang dan lalat buah. Namun bagi Budi hal semacam itu tidak begitu ia khawatirkan. "Pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit seperti itu cukup saya lakukan secara manual saja, tidak melakukan penyemprotan pestisida," jelasnya. Menurut Budi bila tanaman jambunya terkena serangan hama/penyakit, ia cukup memotong daun/batang yang terkena serangan secara manual saja.
Suko Budi Prayogo begitu nama lengkap pria yang akrab disapa Budi ini. Sebelumnya Budi bekerja di Jawa Muda Group (perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, dan farmasi di Jawa Timur) selama 14 tahun dan terakhir menjabat posisi General Manager. Tak puas dengan kariernya.
Budi pun memutuskan berhenti dan. memilih menjadi petani berbagai jenis tanaman buah dataran rendah sejak tahun 2003. Kecin-taannya mengoleksi tanaman buah membuka matanya akan peluang besar budidaya tanaman buah.
Di atas kebun seluas dua hektar miliknya Budi memulai usaha dengan menanam berbagai tanaman buah seperti Kelengkeng Kristal, Jeruk Santang, Jeruk Kepok Madu, Blimbing Dewa, Sawo Jumbo Thailand, Srikaya Jumbo, Mangga Golden, Jambu Air Black Diamond dan varietas terbaru Jambu Biji Mutiara asal Thailand.
Di awal usahanya. Budi merogoh kocek hingga Rp 50 juta yang digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan pertanian, bibit, hingga mengolah kebun yang berlokasi di Desa Pongangan, Kec. Gunung Pati, Kab. Semarang,
Jawa tengah. Budi mengatakan, sebagian kebunnya tersebut (1 hektar) digunakan untuk menanam 840 pohon varietas Jambu Biji Mutiara yang diperolehnya langsung dari Thailand. Selain budidaya jambu biji yang nyaris tidak berbiji tersebut, ia juga menjual berbagai macam bibit dan buah yang ditanam di kebunnya.
Jambu Mutiara Organik. Jika jambu biji biasanya dipenuhi dengan biji, lain halnya dengan Jambu Biji Mutiara yang memiliki sedikit biji (seedless). Selain itu, meski dikenal sebagai tanaman dataran rendah, tapi tanaman ini bisa ditanam pada ketinggian 5OO-1.2OO mdpl. Menariknya, kurang dari satu tahun sudah bisa dipanen dan akan terus panen sepanjang tahun hingga masa produktif selama 10 tahun.
Jambu Biji Mutiara mempunyai keistimewaan rasa buah manis segar dengan tekstur buah renyah, berukuran berat 0,3-0,7 kg per buah diameter 5-10 cm dan termasuk dalam tanaman dengan perawatan yang mudah.
Budi mengatakan, Jambu Biji Mutiara budidayanya, ditanam secara organik. Selain biaya yang dikeluarkan lebih murah, hasil panen yang dihasilkan bebas dari pestisida maupun residu bahan kimia lainnya. Yang menarik pemeliharaan Jambu Biji Mutiara juga sangat mudah. "Setelah tanam, kita cukup siram satu minggu sekali dan pembuangan rumput maupun gulma yang tumbuh di sekitar kebun, agar penyerapan nutrisi tanaman sempurna," kata Budi.
Biaya produksi pun bisa ditekan, karenanya Budi tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk kimia (NPK, Urea, TSP) serta pestisida. Hanya saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman Budi memberi tanaman tersebut suplemen berupa mikroorganisme probiotik EM4 yang dibeli Rp 17 ribu/botol. "Tiap dua bulan sekali kita berikan mikroorganisme probiotik, dosisnya tergantung dari umur pohon itu sendiri. Misal untuk umur pohon kurang dari 2 tahun kita berikan 5 cc per pohon, selebihnya sebanyak 10 cc per pohon yang dicampur dengan air sebanyak 10 liter dan disiramkan pada lubang tanam. Selanjutnya, tiap 4 bulan diberikan pemupukan ulang dengan pupuk kandang sebanyak 4 ton/hektar. Tujuannya agar nutrisi terpenuhi dan tanaman berkembang baik dan menghasilkan buah yang maksimal," beber Budi.
Lantaran Jambu Biji Mutiara ini dipanen sepanjang tahun, maka sejak panen pertama, dari satu pohon akan terus menghasilkan buah dan produktif hingga 10 tahun. Tak heran jika Budi mengatakan bisa panen 800 kg tiap minggunya dari 840 pohon. "Dari satu pohon ya
bisa dipanen sekitar 50 kg tiap tahunnya," akunya. Dengan demikian, dalam setahun Budi bisa panen 42 ton Jambu Biji Mutiara/tahunnya. Adapun harga jual satu kilo Jambu Biji Mutiara di tingkat petani dengan harga Rp 12 ribu.
Pemasaran. Budi mengatakan, Jambu Biji Mutiara dipasarkan ke beberapa swalayan buah organik (Total Buah Segar dan All Fresh) dan end user yang mengonsumsi buah organik di sekitar Semarang, Jakarta, dan Bali.
Dari satu hektar lahan miliknya, mampu menghasilkan 42 ton/tahun. Jika harga di tingkat petani Rp 12 ribu, maka omset yang dicapai sekitar Rp 504 juta/tahun atau Rp 42 juta/bulan.
Karena permintaan dari supermarket yang besar, Budi menjalin kerja sama dengan beberapa petani di berbagai daerah seperti Pekalongan, Ungaran, Magelang, Demak, Sukorejo dan Kendal untuk membudidaya Jambu Biji Mu-
tiara ini. "Saya kerja sama dengan petani (Mitra) di mana saya suplai bibit, dan petani hanya tinggal siapkan lahan , dan tanam. Setelah panen, bisa dijual ke saya dan kita bagi hasil fifty-fifty," ungkap Budi. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan para peternak sapi di daerah sekitar kebun miliknya, untuk mendapatkan kotoran sapi sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pupuk kandang. Saat ini Budi telah menjalin kerja sama dengan 5 orang peternak dengan rata-rata pengeluaran sekitar Rp 700 ribu-Rp 2 juta per orang tergantung jumlah ternak yang dimiliki. "Peternak yang memiliki 10 ekor sapi saya hargai Rp 700 ribu per bulan, lebih dari 10 ekor saya hargai Rp 2 juta per bulan untuk kotoran sapinya," jelas Budi.
Dengan permintaan yang terus meningkat dan belum terpenuhi, Budi mengatakan prospek usaha budidaya jambu mutiara ini sangat bagus. Hal ini dikarenakan pem-budidayanya masih sedikit, apalagi dengan teknik budidaya organik tentunya harga per kilo lebih menjanjikan.
Kendala. Dalam budidaya biasanya yang menjadi momok bagi para petani adalah serangan hama dan penyakit. Begitu pula pada budidaya Jambu Mutiara ini sendiri. Budi mengaku hama dan penyakit yang biasanya menyerang tanaman jambunya adalah serangan ulat, belalang dan lalat buah. Namun bagi Budi hal semacam itu tidak begitu ia khawatirkan. "Pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit seperti itu cukup saya lakukan secara manual saja, tidak melakukan penyemprotan pestisida," jelasnya. Menurut Budi bila tanaman jambunya terkena serangan hama/penyakit, ia cukup memotong daun/batang yang terkena serangan secara manual saja.
Diposting oleh
peluang usaha
di
01.19
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
perkebunan
Gatotkaca Menembus Dunia
Wayang sudah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Tak cuma berukuran standar, wayang kulit dan golek juga hadir dalam bentuk mini. Selain dalam negeri, peminatnya juga datang dari luar negeri. Perajin pun mendulang penghasilan besar.
Gatot Kaca dengan otot kawat dan tulang besi menjadi tokoh populer dalam dunia pewayangan. Begitu juga dengan Pandawa, seperti Bima dan Arjuna. Pertunjukan wayang kulit dan golek sering mengangkat epos tentang mereka.
Popularitas Gatot Kaca dan tokoh-tokoh dalam dunia wayang membuat suvenir wayang kulit dan golek banyak diminati orang, termasuk wayang yang berbentuk mini. Tak hanya pencinta pertunjukan wayang saja, melainkan juga orang kebanyakan.
Kehadiran wayang mini merupakan salah satu cara untuk makin mengenalkan budaya asli Indonesia, terutama Jawa dan Sunda, ini hingga mancanegara. Sebab, miniatur wayang juga bisa menjadi hiasan untuk mempercantik ruangan Anda.
Dengan miniatur wayang, "Saya ingin wayang lebih dikenal masyarakat, tidak hanya saat pergelaran berlangsung," kata Muadz Hadsi, perajin miniatur wayang golek di Bandung, Jawa Barat.
Muadz membuat miniatur wayang golek sejak 10 tahun lalu dengan bermacam tokoh, seperti Arjuna, Bima, Gatot Kaca, Rama, dan Shinta. Meski bentuknya mini, ia tetap menghadirkan karakter tokoh wayang yang sama dengan wayang ukuran standar yang biasa dipakai dalam pertunjukan. Mulai dari pahatan wajah hingga pakaian.
Tak hanya itu, Muadz juga menggunakan kayu-kayu pilihan sebagai bahan baku utama wayang golek mininya. Proses pewarnaannya pun tak main-main. "Dengan pewarnaan semprot, wayang kelihatan lebih alami dan bagus," ujarnya.
Dengan kualitas jempol yang ditawarkan Muadz, tak heran miniatur wayang golek buatannya tak hanya disukai pasar lokal saja, melainkan juga pasar luar negeri. Setiap bulan, ia rutin mengirimkan produknya ke China dan Korea Selatan sebanyak 300 wayang golek mini.
Adapun untuk pasar dalam negeri, Muadz mampu menjual 200 wayang golek mini per bulan. Dengan harga mulai Rp 100.000 hingga Rp 500.000 per item, saban bulan ia mampu meraih omzet hingga Rp 50 juta.
Endhi Suryadi asal Bandung, Jawa Barat, juga membuat miniatur wayang golek. "Prospeknya lumayan cerah sebab merupakan seni kreatif dan pemainnya masih relatif sedikit," katanya.
Memulai usaha sejak 2008, Endhi tergerak untuk terjun ke bisnis pembuatan miniatur wayang karena tergiur dengan keuntungannya. Selain itu, dia ingin menjaga kelestarian kesenian tradisional Sunda.
Dengan mempekerjakan 20 orang, Endhi banyak memakai tenaga kerja yang memiliki keahlian membuat miniatur wayang golek. "Namun, banyak juga yang masih awam sehingga perlu di-trainingselama satu bulan dulu," ujarnya.
Endhi mengatakan, untuk membuat satu miniatur wayang golek istimewa, kira-kira membutuhkan waktu paling lama dua minggu. Sementara untuk menghasilkan miniatur wayang golek biasa hanya memerlukan hitungan hari saja.
Harga miniatur wayang golek buatan Endhi mulai dari Rp 10.000 untuk produk gantungan kunci sampai Rp 65.000 untuk ukuran 21 sentimeter. Tak hanya wayang golek mini, Endhi juga kerap melayani pemesanan wayang golek raksasa dengan ukuran mencapai dua meter. "Sebulan bisa ada dua pesanan wayang golek raksasa yang masuk. Harganya bisa Rp 8 juta hingga Rp 10 juta," katanya.
Ditambah penjualan wayang golek mininya, penghasilan Endhi per bulan mencapai Rp 50 juta. Omzet itu baru dari penjualan produk yang pemasarannya ke seluruh Indonesia.
Soalnya, Endhi juga melego miniatur wayang golek buatannya ke sejumlah negara, seperti Kanada, Jerman, dan Belanda. Khusus wayang golek berukuran jumbo, menurutnya, kalau sudah sampai ke tangan pembeli luar negeri, harganya bisa melonjak hingga Rp 20 juta, tergantung motif dan ukurannya. "Selain unik dan khas Indonesia, orang asing sangat suka dengan ukiran-ukiran wayang bentuk mahkota," katanya.
Kalau Muadz dan Endhi memproduksi miniatur wayang golek, Rusmadi membuat wayang kulit mini. Perajin wayang kulit asal Yogyakarta ini menuturkan, untuk membikin wayang kulit mini dibutuhkan bahan baku berupa kulit sapi perkamen dan kayu jati atau mahoni.
Rusmadi biasa membeli kulit sapi lembaran yang sudah disamak dari sebuah pabrik di Magetan, Jawa Timur. "Setiap bulan saya dipasok satu kuintal. Kalau dulu ayah saya bisa beli sampai satu ton," ungkap Rusmadi yang berguru membuat wayang kulit dari sang ayah tercinta.
Adapun bahan baku kayu jati atau mahoni, didapat Rusmadi dari limbah atau sisa-sisa produksi toko furnitur di Bantul, Yogyakarta. Tokoh-tokoh wayang kulit yang digemari masyarakat adalah Pandawa dan Punakawan, semisal Semar, Petruk, dan Gareng.
Tak hanya wayang kulit mini, Rusmadi juga tetap membuat wayang berukuran standar untuk pergelaran wayang ataupun koleksi. Proses produksi wayang kulit mini pertama-tama dengan menggambar motif tokoh pewayangan pada lembaran kulit sapi dengan tinggi 30 sentimeter. Kemudian digunting mengikuti pola, baru dicat. Pada sentuhan akhir, batang kayu dipasang di sosok wayang dari bagian leher sampai sekitar lima sentimeter melewati batas bawah wayang.
Kayu-kayu itu juga dijadikan kelir atau layar tempat memainkan wayang. Tinggi kelir 30 sentimeter dengan panjang 40 sentimeter. "Tokoh wayang disusun berhadapan. Di tengah mereka ada gunungan," tutur Rusmadi
Diposting oleh
peluang usaha
di
01.12
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
peluang usaha
Minggu, 20 Februari 2011
Meraup untung dari Ayam Kampung
Dibidang peternakan, misalnya, usaha ayam ras(ayam pedaging) langsung terkapar ketika krisis berlangsung. Maklum ayam jenis ini banyak menelan dollar, mulai dari bibit, bahan baku pakan, obat-obatan hinggaperalatan.
Lain cerita kalau yang diternakan ayam kampung atau ayam buras(bukan ras) yang 100 % asli Indonesia. Menurut data Ditjen Peternakan, tahun 1998 populasi ayam kampung mengalami peningkatan sekitar 1 % dibanding tahun sebelumnya, jauh berbeda dengan ayam ras yang anjlok sampai 70 %.
Produksi telur ayam ras (leghorn) petelur misalnya bisa mencapai 300 butir setahun. Sementara ayam kampung yang dipelihara secara khusus paling banter hanya 100 butir telur. Begitu juga dengan ayam ras pedaging (broiler). Tubuhnya cepat bongsor, dalam 30 hari bisa mencapai 1 kg. Sementara ayam kampung membutuhkan 3 bulan untuk mencapai bobot hidup yang sama . Hanya saja harga daging dan telur ayam kampung lebih tinggi, itu kelebihannya.
Keuntungannya jelas
Bila serius keuntungan usaha penetasan ayam kampung ternyata cukup menggiurkan. Saat ini harga sebutir ayam kampung Rp 800. Sementara harga seekor anak ayam yang baru menetas atau biasa disebut DOC (Day Old Chick), sekitar Rp 2000 perekor, berarti kalau ditetaskan untungnya lebih dari 100 % ? memang besar.
Mencari telur
Pada dasarnya tidak sulit asal mau telaten. Sebab, telur bisa diperoleh di kampung-kampung. Pada pemeliharaan trdisional, umumnya setiap induk melakukan perkawinan dengan ayam pejantan. Sehingga telur yang dihasilkan merupakan telur yang bertunas atau yang bisa di tetaskan. Bisa juga melalui penjual jamu gendong, dipasar-pasar lokal juga mudah ditemukan.
Mesin penetas
Mesin tetas bisa didapat dengan dua cara. Jika punya uang bisa membeli mesin tetas sendiri. Harganya antara Rp 700 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung daya tampungnya. Untuk alat yang satu ini, banyak yang dijual disekitar Tangerang.
Kalau mau menyewa bisa dicari sekitar Rawa Belong, Jakarta Barat. Akan lebih untung kalau memiliki mesin penetas sendiri dengan kapasitas yang besar. Selain dipakai sendiri, juga bisa disewakan.
Pemasaran
Tak usah bingung memasarkan anak ayam. Banyak jalannya. Antara lain melalui Koperasi Peternak ayam buras Jakarta. Atau bisa langsung bekerja sama dengan peternak ayam buras. Kalau belum puas dengan hasil anak ayam, bisnis ini bisa dikembangkan sebagai bisnis terpadu. Artinya, selain anak ayam, juga beternak ayam pedaging (broiler) dan telur.
Pakan Di buat sendiri
Siapa yang tak ingin usahanya berkembang. Untuk itu, ada baiknya seorang peternak juga menguasai pembuatan pakan. Sejak krisis berlanjut, tidak sedikit pengusaha peternakan, baik ayam pedaging maupun petelur, yang gulung tikar. Penyebabnya ya, karena sebagian besar bahan bakunya mengandalkan impor. Sementara pakan dari bahan baku lokal yang sebenarnya dari sisi kualitas tidak kalah, masih jarang dilirik peternak.
Dari pada buang duit untuk membeli bahan pakan ternak ada baiknya mempelajari kiat membuat pakan sendiri seperti yang disajikan dibawah ini. (Tabel I & II).
Pola usaha ini sudah dujalani Ekok Wakradiharjo, peternak ayam kampung yang bermukim di Jagarkarsa, Jakarta Selatan. Dengan menggunakan pakan lokal ia mampu memetik penghasilan lumayan besar.
Dari 1000 ekor ternaknya, minimal setiap bulan mengantungi keuntungan Rp. 1,4 juta. Itu baru dari hasil penjualan ayam kampung pedaging. Jadi belum termasuk telur, ayam afkiran dan kotoran ayam yang belakangan ini jadi rebutan petani karena harga pupuk kimia sangat mahal.
AKS(Kiriman Bambang Suharno, Bekasi).
No | komponen | penggu- naan% | harga /kg | harga (Rp) |
1. | Jagung | 53 | 1400 | 742 |
2. | Bungkil kedelai | 10 | 4250 | 425 |
3. | Pollar/ dedak padi | 22 | 500 | 110 |
4. | Tepung ikan | 12 | 4000 | 480 |
5. | Tepung tulang | 3 | 2250 | 67,5 |
Total | 100 | 1824,5 |
Tabel II: Komposisi Starter 2 | ||||
No | komponen | penggu- naan% | harga /kg | harga (Rp) |
1. | Jagung | 50 | 1400 | 700 |
2. | Bungkil kedelai | 10 | 2250 | 225 |
3. | Pollar/ dedak padi | 29 | 500 | 145 |
4. | Tepung ikan | 8 | 4000 | 320 |
5. | Tepung tulang | 3 | 2250 | 67,5 |
Total | 100 | 1457,5 |
Diposting oleh
peluang usaha
di
23.06
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
ternak
Potensi Bisnis Hasil Olahan Ikan
Sebagai negara kepulauan, yang 2:3 wilayah negara ini adalah laut, maka tidaklah mengherankan jika Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam hasil kelautan yang luar biasa besar. Dikelilingi dengan lautan luas, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi perikanan cukup tinggi. Jika kita perhatikan, protein yang terkandung dalam ikan merupakan salah satu sumber protein yang paling tinggi. Banyaknya protein yang terkandung dalam ikan, mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi ikan setiap harinya. Oleh karena itu, hasil olahan laut ini, khususnya ikan, bisa menjadi potensi bisnis daerah yang luar biasa pastinya.
Namun, ternyata bukan hanya ikan laut saja yang banyak diminati pasar, berbagai macam jenis ikan air tawar juga mengalami peningkatan permintaan di pasar konsumen. Maka tak heran jika kondisi tersebut dimanfaatkan juga oleh sebagian orang untuk mencoba peluang usaha budidaya ikan air tawar, karena prospek bisnisnya juga sangat bagus.
Seiring dengan perkembangan teknologi, potensi ikan juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku utama berbagai macam produk makanan olahan yang bernilai jual tinggi. Jika biasanyakita lihat dipasaran ikan dijual segar untuk konsumsi rumahan, kini dengan bantuan mesin tepat guna, ikan bisa diolah menjadi berbagai produk olahan yang memiliki potensi pasar cukup bagus. Beberapa contoh produk olahan ikan yang diminati banyak konsumen antara lain nugget ikan, bakso ikan, sosis ikan, kerupuk ikan, serta abon ikan.
Tak bisa dipungkiri bila perkembangan teknologi sangat membantu para pelaku usaha untuk mengolah ikan menjadi produk-produk makanan yang diminati pasar. Salah satu mesin yang banyak digunakan dalam mengolah ikan, yaitu mesin pemisah daging dan tulang ikan. Dengan kapasitas 150 sampai 200 kg per jam, alat ini memudahkan para pengusaha untuk memisahkan antara daging dan tulang ikan dengan waktu yang relatif singkat. Sehingga proses produksi lebih efisien, karena daging ikan yang keluar dari mesin sudah lumat dan siap untuk diproses menjadi bakso, nugget, krupuk, sosis, otak-otak, maupun abon ikan.
Potensi bisnis hasil olahan ikan, pasarnya masih sangat luas. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda mencoba peruntungan dengan mengolah kekayaan ikan yang ada di daerah Anda menjadi peluang bisnis baru yang cukup menguntungkan. Yang terpenting Anda jeli melihat peluang pasar, dan ciptakan produk baru berbahan baku ikan yang sekiranya bisa diterima pasar.
Semoga sedikit informasi tentang potensi bisnis daerah pada pekan ini, bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk mengembangkan usaha. Manfaatkan potensi yang ada di daerah Anda, dan mulailah membuka usaha. Selamat berkarya dan salam sukses.
Informasi
Untuk mendapatkan informasi mesin pemisah daging, tulang ikan, dan mesin olahan ikan lainnnya dapat diperoleh di:
Aneka Mesin
d/a : Jl. Baru Mulungan No. 15 Gondangan Penen Sendangadi Mlati Sleman, Yogyakarta
Call Support : Senin – Sabtu (Jam 08.00 – 16.00)
» Phone : (0274) 6945 660
» Phone : (0274) 4360 789
» Telkomsel : 081-22-77-999-12
» Indosat : 08574-33-666-88
» XL : 0878-91-20-20-10
Fax : (0274) 4360 789
Namun, ternyata bukan hanya ikan laut saja yang banyak diminati pasar, berbagai macam jenis ikan air tawar juga mengalami peningkatan permintaan di pasar konsumen. Maka tak heran jika kondisi tersebut dimanfaatkan juga oleh sebagian orang untuk mencoba peluang usaha budidaya ikan air tawar, karena prospek bisnisnya juga sangat bagus.
Seiring dengan perkembangan teknologi, potensi ikan juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku utama berbagai macam produk makanan olahan yang bernilai jual tinggi. Jika biasanyakita lihat dipasaran ikan dijual segar untuk konsumsi rumahan, kini dengan bantuan mesin tepat guna, ikan bisa diolah menjadi berbagai produk olahan yang memiliki potensi pasar cukup bagus. Beberapa contoh produk olahan ikan yang diminati banyak konsumen antara lain nugget ikan, bakso ikan, sosis ikan, kerupuk ikan, serta abon ikan.
Tak bisa dipungkiri bila perkembangan teknologi sangat membantu para pelaku usaha untuk mengolah ikan menjadi produk-produk makanan yang diminati pasar. Salah satu mesin yang banyak digunakan dalam mengolah ikan, yaitu mesin pemisah daging dan tulang ikan. Dengan kapasitas 150 sampai 200 kg per jam, alat ini memudahkan para pengusaha untuk memisahkan antara daging dan tulang ikan dengan waktu yang relatif singkat. Sehingga proses produksi lebih efisien, karena daging ikan yang keluar dari mesin sudah lumat dan siap untuk diproses menjadi bakso, nugget, krupuk, sosis, otak-otak, maupun abon ikan.
Potensi bisnis hasil olahan ikan, pasarnya masih sangat luas. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda mencoba peruntungan dengan mengolah kekayaan ikan yang ada di daerah Anda menjadi peluang bisnis baru yang cukup menguntungkan. Yang terpenting Anda jeli melihat peluang pasar, dan ciptakan produk baru berbahan baku ikan yang sekiranya bisa diterima pasar.
Semoga sedikit informasi tentang potensi bisnis daerah pada pekan ini, bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk mengembangkan usaha. Manfaatkan potensi yang ada di daerah Anda, dan mulailah membuka usaha. Selamat berkarya dan salam sukses.
Informasi
Untuk mendapatkan informasi mesin pemisah daging, tulang ikan, dan mesin olahan ikan lainnnya dapat diperoleh di:
Aneka Mesin
d/a : Jl. Baru Mulungan No. 15 Gondangan Penen Sendangadi Mlati Sleman, Yogyakarta
Call Support : Senin – Sabtu (Jam 08.00 – 16.00)
» Phone : (0274) 6945 660
» Phone : (0274) 4360 789
» Telkomsel : 081-22-77-999-12
» Indosat : 08574-33-666-88
» XL : 0878-91-20-20-10
Fax : (0274) 4360 789
Diposting oleh
peluang usaha
di
22.53
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
perikanan
Jumat, 18 Februari 2011
Cuka Apel Yang Patut Dilirik
Salah satu jenis buah yang cukup komersial adalah buah apel. Daerah penghasil apel yang terkenal di Indonesia ada di kota Malang. Apel Malang memiliki tekstur renyah dan rasa yang manis agak asam. Pada umumnya buah apel dikonsumsi masyarakat sebagai buah segar atau campuran es buah.
Salah satu alternatifnya adalah dengan mengolah apel menjadi cuka apel atau apple cider vinegar. Cuka apel merupakan minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui proses fermentasi, kandungan nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan.
Salah satu jenis buah yang cukup komersial adalah buah apel. Daerah penghasil apel yang terkenal di Indonesia ada di kota Malang. Apel Malang memiliki tekstur renyah dan rasa yang manis agak asam. Pada umumnya buah apel dikonsumsi masyarakat sebagai buah segar atau campuran es buah.
Salah satu alternatifnya adalah dengan mengolah apel menjadi cuka apel atau apple cider vinegar. Cuka apel merupakan minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui proses fermentasi, kandungan nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan.
Salah satu jenis cuka yang cukup banyak diminta adalah cuka apel. Dalam rumah tangga, cuka apel biasanya digunakan sebagai penyedap dan penambah rasa asam alami pada masakan, namun selain itu cuka jenis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan, seperti daging, sayur, dan acar.
Dalam hal kesehatan, apple cider vinegar bisa membantu program penurunan berat badan, meredakan artritis, menurunkan kadar kolesterol jahat, melawan kanker, mencegah penuaan, dan beragam manfaat lainnya. Diduga, kandungan mineral, enzim, serta asam di dalam cuka apel (bisa didapat dalam bentuk suplemen) bisa membantu menghancurkan lemak, jika kita meminum beberapa sendok teh sebelum makan. Mengandung pektin, jenis serat larut air yang dapat mengikat kelebihan kolesterol dan logam berat dalam saluran usus dan membuangnya ke luar.
Konsumen sering takut mengkonsumsi cuka apel karena mereka menderita sakit maag. Padahal, cuka apel tidak menyebabkan maag. Penyakit maag terjadi karena lambung manusia sudah tidak dapat atau kurang dapat memproduksi asam Hidroclorid, sehingga makanan yang tersimpan di lambung akan mengalami fermentasi. Dengan mengkonsumsi air, cuka apel, dan madu, kebutuhan asam hidroclorid dapat terpenuhi.
Khasiat lain cuka apel yaitu dapat mengobati reumatik, karena kandungan kaliumnya mampu mengurangi endapan kristal asam yang tumbuh di sekitar tulang sendi. Sedangkan asam maltat yang dihasilkan melalui proses fermentasi, menghasilkan aksi pembersihan sel dan membuat orang awet muda. Kandungan magnesiumnya berfungsi sebagai perekat yang melekatkan kalsium dan fosfor pada tulang-tulang dalam tubuh untuk melawan osteoporosis atau tulang rapuh.
Cuka apel juga sudah digunakan sejak ratusan tahun untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati sakit tenggorokan, jerawat dan gangguan kulit lainnya, hipertensi, rambut berketombe, kulit terbakar matahari, peningkatan kadar kolesterol. Orang Barat menggunakan cuka apel untuk membuat berbagai ramuan tradisional. Antara lain untuk menjaga kelembapan kulit dan rambut, mengobati jerawat dan luka akibat sengatan matahari.
Orang Romawi dahulu gemar meramu cuka apel dengan tanaman herba atau minyak esensial untuk perawatan kulit. Cuka apel berkhasiat bagi kulit karena mengandung unsur-unsur berkhasiat tonik yang dapat melancarkan sirkulasi darah dalam pembuluh darah halus pada jaringan kulit; antiseptik untuk mencegah penyebaran bakteri, virus, atau jamur yang dapat memicu infeksi; dan mengandung zat-zat nutrisi lain yang membantu membuang kelebihan lemak pada permukaan kulit dan mencegah kulit kering.
Bahan :
Apel 1 kg, Gula 250 gram, Air 3 lt.
Peralatan:
Pisau, timbangan, kain saring, baskom, panic, gallon atau guci, kompor.
Cara Pembuatan:
- Apel dicuci bersih, kemudian di iris tipis – tipis.
- Tambahkan air dan direbus hingga mendidih.
- Kecilkan api kompor, tambahkan gula pasir dan biarkan selama 30-45 menit hingga aroma apel keluar.
- Kemudian dilakukan penyaringan sehingga diperoleh sari buah apel.
- Masukkan sari buah apel ke dalam gallon kemudian tutup rapat agar tidak terkontaminasi udara luar.
- Biarkan sari apel di dalam gallon sampai dingin, kemudian tambahkan yeast dan gallon ditutup rapat kembali
- Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu hingga terbentuk alcohol.
- Jika alcohol sudah keluar, tutup gallon dibuka dan diganti dengan kain kasa. Fermentasi kembali selama kurang lebih 2 minggu sehingga terbentuk cuka dan pH mencapai 3-4(semakin lama fermentasi maka cuka akan semakin bagus)
- Setelah cuka siap dipanen, ambil cuka dari gallon dan dipasteurisasi (dipanaskan) untuk mematikan mikroba pembentuk asam.
Dosis umum, ½ -1 sdm cuka apel dicampur dengan segelas air. Mium 2-3 kali sehari beberapa menit sebelum makan. Dosis ini juga dianjurkan bagi penderita artritis. Bila belum biasa dengan rasanya, boleh ditambah 1 sdt madu atau jus buah sebagai pengganti air.
Untuk luka akibat sengatan matahari, dinginkan cuka apel dan kompreskan langsung pada kulit sakit.
Untuk anak-anak, cukup 1 sdt saja. Sebagian ahli menganjurkan minum ekstra air 2-3 gelas setelah minum cuka apel untuk lebih mempercepat pengeluaran racun dan lemak. Cuka apel juga bisa dicampurkan dalam masakan atau salad. nb: Pilihlah buah apel organik untuk membuat cuka apel.
Diposting oleh
peluang usaha
di
02.44
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
artikel
Prospek Cerah Beternak Ayam Potong
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam potong sempat mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak pengusaha ayam potong yang gulung tikar karena daging ayam menjadi “tersangka” utama sehingga menyebabkan orang takut mengkonsumsi daging ayam lagi. Sekarang isu flu burung sudah perlahan menghilang, inilah prospek cerah untuk beternak ayam potong yang mulai menguat kembali.
Ayam yang umum dikembangkan sebagai ayam potong adalah ayam ras pedaging atau broiler. Ayam ras pedaging tersebut merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.
Selain itu ayam broiler juga meiliki kelebihan karena hanya dengan waktu 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Untuk memulai usaha di bidang ternak ayam ini, persiapan sarana, prasarana, dan peralatan harus maksimal. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kandang
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras yaitu:
- Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35º C
- Kelembaban berkisar antara 60-70%
- Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada
- Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang
- Model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang baterai.
2. Peralatan
- Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
- Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
- Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
-Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
- Alat-alat yang lainnya
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b. pertumbuhan dan perkembangannya normal
c. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur sehari:
a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Sementara untuk pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Ayam yang umum dikembangkan sebagai ayam potong adalah ayam ras pedaging atau broiler. Ayam ras pedaging tersebut merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.
Selain itu ayam broiler juga meiliki kelebihan karena hanya dengan waktu 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Untuk memulai usaha di bidang ternak ayam ini, persiapan sarana, prasarana, dan peralatan harus maksimal. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kandang
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras yaitu:
- Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35º C
- Kelembaban berkisar antara 60-70%
- Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada
- Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang
- Model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang baterai.
2. Peralatan
- Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
- Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
- Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
-Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
- Alat-alat yang lainnya
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b. pertumbuhan dan perkembangannya normal
c. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur sehari:
a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Sementara untuk pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Analisa Ekonomi
a. Pengeluaran
1). Modal tetap, meliputi:
a) Kandang ayam ukuran 3x3 m : 5 buah :Rp. 300.000,-
b) Tempat minum ayam : 10 buah :Rp. 60.000,-
c) Tempat makan ayam : 10 buah :Rp. 40.000,-
d) Lampu penerangan : 4 buah :Rp. 20.000,-
Jumlah :Rp. 420.000,-
2).Modal tidak tetap, meliputi:
a) Pembelian anak ayam sebanyak 200 ayam :Rp. 100.000,-
b) Pembelian Kosentrat (BR) 5 karung @50 kg :Rp. 625.000,-
c) Pembelian obat-obatan :Rp. 100.000,-
d) Biaya listrik :Rp. 25.000,-
Jumlah :Rp. 850.000,-
Modal total :Rp.1.270.000,-
3).Penyusutan modal tetap :Rp. 50.000,-
Total pengeluaran :Rp. 900.000,-
Hasil yang diharapkan dalam satu kali periode panen usaha ini,
Bobot berat ayam sekarang menjadi + 1,5 - 2 kg dari berat sebelumnya.
b. Pemasukan
Catatan = Harga 1kg daging ayam :Rp. 10.000,-
1). Hasil penjualan ayam
Pada kandang ukuran 3x3 m @1.5kg :Rp. 15.000,-
Maka : 50 ayam x Rp.15.000,- :Rp. 750.000,-
2).Karena ada 5buah kandang ayam,
maka 5xRp,750.000,- :Rp.3.750.000.-
3).Jadi total pendapatan = Rp.3.750.000,-
c. Keuntungan
Keuntungan bersih selama satu periode panen
(4-5 minggu)= Rp3.750.000 – Rp.850.000,- :Rp.2.900.000,-
Jadi keuntungan rata-rata setiap bulan + Rp.2.900.000,-
Diposting oleh
peluang usaha
di
02.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
peluang usaha,
ternak
Peluang Usaha Kripik Belut
Bicara tentang belut, ternyata tidak hanya bentuknya yang panjang dan licin saja yang diketahui orang. Belut juga dikenal sebagai salah satu bahan makanan yang mengandung banyak unsur gizi, seperti protein, kalori, zat besi, kalsium, serta vitamin A, B, dan C. Tingginya gizi yang terkandung pada belut, menjadikan belut diminati oleh masyarakat bahkan sampai masyarakat luar negeri. Adanya permintaan belut yang semakin meningkat, menjadikan peluang bisnis belut sebagai ladang untuk menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Saat ini tidak hanya budidaya belut saja yang mulai dilirik para pencari usaha, berbagai macam olahan belut pun dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru yang cukup menguntungkan.
Salah satu olahan belut yang mudah dan diminati banyak konsumen adalah keripik belut. Rasanya yang gurih serta kerenyahan keripik belut disukai para konsumen.Konsumen
Penikmat keripik belut tidak terbatas oleh usia, status sosial, maupun status gender. Bahkan tidak hanya menjadi lauk saja, kini keripik belut menjadi salah satu camilan yang disukai dan bisa dinikmati kapan saja.
Hambatan dan Cara Mengatasinya
- Sulitnya pemenuhan bahan baku belut, dikarenakan belum banyaknya warga yang budidaya belut. Sehingga masih mengandalkan hasil belut dari pencarian hasil alam (sawah) yang banyaknya hasil terpengaruh dengan musim. Untuk mengatasinya sebaiknya juga membudidayakan belut, sehingga untuk pasokan bahan baku selalu tersedia.
- Camilan semacam keripik belut ini mudah melempem jika kemasannya tidak rapat. Jadi sebaiknya simpan di tempat yang tertutup dan gunakan plastik kemasan dengan ketebalan 0,5 mili untuk mengatasinya.
Kunci Sukses
Dalam menjalankan bisnis keripik belut diperlukan ketelatenan serta keahlian untuk menciptakan rasa yang enak, gurih dan renyah. Selain kualitas rasa yang nikmat, kemasan yang menarik juga sangat mendukung penjualan keripik belut. Selanjutnya strategi pemasaran juga harus diperhatikan, harus paham dimana pasar yang potensial dan mana yang kurang potensial. Sehingga bisa mengatur stok barang yang akan dititipkan, misalnya beri stok yang lebih banyak untuk toko yang rame dibandingkan untuk toko yang sepi.
Analisa Ekonomi
Modal Awal
1 buah kompor gas 1 tungku + tabung gas + isi Rp 200.000,00
1 buah wajan besar Rp 75.000,00
1 timbangan digital Rp 350.000,00
3 buah baskom plastik @ Rp 20.000,00 Rp 60.000,00
1 Mesin Spinner untuk meniriskan minyak Rp 2.000.000,00
1 Mesin Sealer Rp 150.000,00 +
Total Rp 2.835.000,00
Biaya operasional per bulan
Bahan baku belut( @ Rp 28.000,00 x 50 kg ) Rp 1.400.000,00
Tepung,minyak goreng, dan bumbu Rp 700.000,00
Plastik Kemasan Rp 200.000,00
Tabung gas 3kg 6 x @ Rp 14.000,00 Rp 84.000,00
Bensin Rp 100.000,00 +
Total Rp 2.484.000,00
Omset per bulan
Penjualan keripik belut Rp 75.000,00/kg
Omset / bulan = @ Rp 75.000,00 x 50 kg/bulan Rp 3.750.000,00
Laba bersih / bulan
Rp 3.750.000,00 – Rp 2.484.000,00 Rp 1.266.000,00
BEP
( Rp 2.835.000,00 : Rp 1.266.000,00 ) = < 3 bulan
Diposting oleh
peluang usaha
di
02.14
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
peluang usaha
Usaha Keripik Kulit Pisang
Pisang merupakan buah yang banyak mengandung vitamin C, A, mineral, serat dan kandungan gizi lain yang bermanfaat untuk tubuh. Orang sudah banyak mengakui kelezatan dan kandungan gizi pada buah pisang. Namun belum banyak yang melirik kelezatan kulit pisang. Selama ini orang hanya menikmati buahnya saja.
Kulit pisang merupakan hasil samping dari pemanfaatan pisang yang dapat dijadikan makanan ringan seperti keripik kulit pisang.
Walaupun kulit pisang merupakan hasil samping, namun kandungan gizinya tak kalah dari buahnya. Kulit pisang mengandung serat yang cukup tinggi, vitamin C, B, kalsium, protein, dan karbohidrat.
Hasil penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan, memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.
Manfaat kulit pisang dapat dinikmati dalam keripik kulit pisang. Hal ini menjadi peluang bisnis baru. Para pengusaha keripik pisang tidak perlu ragu untuk memanfaatkan kulit pisang menjadi olahan keripik kulit pisang. Kelezatan keripik kulit pisang tak kalah dengan keripik pisang. Untuk memberikan variasi rasa, taburkan bumbu tabor pada keripik kulit pisang. Pilih bumbu tabur aneka rasa untuk memberikan sensasi rasa yang berbeda.
Berikut adalah cara pembuatan keripik kulit pisang :
Bahan
1. Kulit pisang
2. Air kapur
3. Garam
4. Gula
5. Tepung
Bahan
1. Kulit pisang
2. Air kapur
3. Garam
4. Gula
5. Tepung
Cara pembuatan :
1. Siapkan kulit pisang dan cuci hingga bersih.
2. Buat larutan kapur dengan mengambil setengah sendok teh kapur ke dalam 1 liter air.
3. Rendam kulit pisang dalam larutan air kapur selama 20 menit.
4. Buat larutan garam dengan mengambil satu sendok teh garam dan dilarutkan dalam satu liter air.
5. Kemudian rendam kulit pisang dalam larutan garam selama 20 menit
6. Buat larutan gula dengan mengambil 3 sendok makan gula dan dilarutkan dalam satu liter air.
7. Rendam kulit pisang dalam larutan gula selama 20 menit.
8. Jemur kulit pisang hingga kering (8 jam) .
9. Goreng kulit pisang kering hingga kuning kecoklatan.
10. Jika menginginkan penggorengan dengan tepung, lakukan kembali langkah nomor 4-7 dan masukkan kulit pisang
2. Buat larutan kapur dengan mengambil setengah sendok teh kapur ke dalam 1 liter air.
3. Rendam kulit pisang dalam larutan air kapur selama 20 menit.
4. Buat larutan garam dengan mengambil satu sendok teh garam dan dilarutkan dalam satu liter air.
5. Kemudian rendam kulit pisang dalam larutan garam selama 20 menit
6. Buat larutan gula dengan mengambil 3 sendok makan gula dan dilarutkan dalam satu liter air.
7. Rendam kulit pisang dalam larutan gula selama 20 menit.
8. Jemur kulit pisang hingga kering (8 jam) .
9. Goreng kulit pisang kering hingga kuning kecoklatan.
10. Jika menginginkan penggorengan dengan tepung, lakukan kembali langkah nomor 4-7 dan masukkan kulit pisang
dalam adonan tepung.
11. Setelah terlihat keripik pisang mulai berwarna kuning, angkat dari penggorengan dan tiriskan.
12. Sajikan keripik kulit pisang dengan minuman hangat sebagai hidangan di sore hari.
11. Setelah terlihat keripik pisang mulai berwarna kuning, angkat dari penggorengan dan tiriskan.
Diposting oleh
peluang usaha
di
02.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
perkebunan
Budidaya Ikan Patin
Bisnis budidaya ikan konsumsi memang sangat menjanjikan. Bukan hanya budidaya ikan gurameh, nila, bawal, dan lele saja yang saat ini dijadikan sebagai peluang bisnis. Budidaya ikan patin juga banyak dijalankan oleh masyarakat, karena prospek bisnisnya cukup besar.
Saat ini ikan patin menjadi salah satu komoditas unggulan dibidang perikanan. Ikan air tawar yang memiliki warna putih keabu-abuan ini, memiliki cita rasa yang khas dan mengandung protein cukup tinggi. Disamping itu kadar kolesterol yang ada dalam ikan patin sangatlah rendah, sehingga ikan ini banyak dipilih masyarakat untuk dikonsumsi karena aman bagi kesehatan.
Konsumen
Ikan patin disukai banyak orang, dagingnya yang lembut dan rasanya yang khas digemari masyarakat luas. Biasanya ikan patin untuk dikonsumsi segar maupun diproduksi menjadi ikan filet.
Info bisnis
Budidaya ikan patin banyak dipilih para pelaku bisnis, karena masa pemeliharaannya lebih cepat dibandingkan dengan budidaya ikan lainnya. Sehingga biaya produksinya juga tidak terlalu tinggi.
Kebutuhan pakan yang dibutuhkan untuk budidaya patin juga terbilang cukup mudah. Untuk burayak patin bisa diberi pakan artemia, sedangkan untuk ikan yang lebih besar bisa diberi pakan cacing sutera.
Sementara untuk meningkatkan gizi indukan ikan patin, bisa ditambahkan pakan berupa daging keong yang dicampur dengan vitamin E dan minyak jagung. Keong juga sering digunakan sebagai pakan alternatif, terutama di bulan paceklik pakan. Namun disamping untuk mengurangi biaya produksi, campuran tersebut juga berfungsi merangsang induk untuk bertelur.
Proses budidaya ikan patin juga dapat dilakukan dengan reproduksi buatan, yaitu dengan mencampur telur dari patin betina dan sperma indukan jantan. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan informasi mengenai proses reproduksi buatan budidaya ikan patin :
1. Sebelum memijahkan patin, sebaiknya Anda mengetahui masa subur ikan. Tanda – tanda betina yg subur perutnya membesar bila diraba empuk dan lembut, anusnya juga berwarna merah, dan jika ditekan akan mengeluarkan butiran telur berwarna putih. Sedangkan untuk pejantan siap kawin yaitu jika berat badannya mencapai 1,5 – 2 kg, alat kelaminnya bengkak berwarna merah tua, dan jika diurut maka keluar sperma berwarna putih.
2. Langkah selanjutnya diawali dengan mengeluarkan telur dan sperma ikan dengan cara mengurut perut ikan
3. Kemudian telur dan sperma pejantan dicampur, dan diaduk hingga merata
4. Campuran telur dan sperma itu kemudian disebar dalam akuarium inkubasi, yang dilengkapi dengan heater suhu air yang dijaga stabil pada kisaran 27,5 sampai 28 ° C
5. Setelah 15 hari kemudian, telur akan menetas. Biasanya persentase yang menetas antara 90% hingga 100%. Pada usia 1 – 2 minggu terjadi periode kanibalisme, dan persentase bibit yang bertahan hidup berkisar antara 70% sampai 75%.
Kelebihan bisnis
Perawatan budidaya ikan patin terbilang lebih mudah dibandingkan budidaya lele, bahkan pakan ikan patin dapat memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak mengandung minyak. Disamping itu kemampuan ikan patin untuk berproduksi juga cukup tinggi, seekor induk yang subur dapat bertelur 200.000 butir telur setiap 6 bulan sekali.
Ikan patin local juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan ikan patin import dari Vietnam. Biasanya ikan patin local kandungan airnya lebih rendah yaitu sekitar 10%, sedangkan patin Vietnam mengandung air hingga 40%. Sehingga bila diolah, bobot ikan patin Vietnam mengalami penyusutan yang cukup drastis.
Kekurangan bisnis
Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan patin, yang sering menjadi kendala adalah munculnya jamur dan bakteri yang menyebabkan turunnya kualitas ikan. Biasanya untuk mencegahnya para petani patin menjaga sanitasi air, dan mengurangi pemberian pakan yang terlalu banyak.
Selain itu suhu yang terlalu dingin juga berpengaruh buruk bagi perkembangan telur patin, oleh karena itu para petani memasang heater atau menyimpan akuarium inkubasi di dalam ruangan agar terhindar dari suhu ekstrim. Sedangkan bagi ikan patin yang sudah cukup besar, kendalanya adalah persediaan pakan cacing sutera yang masih kurang. Pasokan cacing sutera tidak rutin karena belum bisa dikembangbiakan, sehingga tergantung hasil penangkapan dari alam. Untuk mengatasinya, petani ikan patin mengganti pakan dengan limbah peternakan berupa usus ayam.
Pemasaran
Strategi pemasaran yang bisa dilakukan para pembudidaya ikan patin, yaitu dengan membedakan target pasar. Pemasaran ini dilakukan dengan menjual ikan patin berdasarkan umurnya. Misalnya untuk keperluan pemasok benih, ikan patin bisa dijual ketika berusia 20 hingga 50 hari. Untuk kebutuhan konsumsi, ikan patin dijual saat berusia 7 bulan. Sedangkan untuk permintaan indukan, ikan patin biasa dijual setelah berusia 2 tahun. Dengan membedakan target pasar masing – masing, menjadikan strategi pemasaran ini cukup efektif, karena dapat menjangkau tiga jenis konsumen sekaligus.
Promosi selanjutnya dapat dilakukan dengan pemasaran melalui mulut ke mulut, dengan promosi tersebut informasi mengenai keberadaan usaha Anda dapat tersebar luas. Menjalin kerjasama dengan pedagang ikan segar di pasar, serta pelaku bisnis makanan seafood juga bisa dilakukan untuk membantu pemasaran ikan patin usia konsumsi.
Kunci sukses
Bagi para pemula sebaiknya memilih usaha penjualan ikan patin untuk kebutuhan benih. Sebab, resiko kegagalan lebih kecil, dan biaya produksi bisa lebih ditekan. Selain itu perputaran labanya juga lebih cepat jika dibandingkan dengan budidaya ikan patin konsumsi maupun indukan.
Saat ini ikan patin menjadi salah satu komoditas unggulan dibidang perikanan. Ikan air tawar yang memiliki warna putih keabu-abuan ini, memiliki cita rasa yang khas dan mengandung protein cukup tinggi. Disamping itu kadar kolesterol yang ada dalam ikan patin sangatlah rendah, sehingga ikan ini banyak dipilih masyarakat untuk dikonsumsi karena aman bagi kesehatan.
Konsumen
Ikan patin disukai banyak orang, dagingnya yang lembut dan rasanya yang khas digemari masyarakat luas. Biasanya ikan patin untuk dikonsumsi segar maupun diproduksi menjadi ikan filet.
Info bisnis
Budidaya ikan patin banyak dipilih para pelaku bisnis, karena masa pemeliharaannya lebih cepat dibandingkan dengan budidaya ikan lainnya. Sehingga biaya produksinya juga tidak terlalu tinggi.
Kebutuhan pakan yang dibutuhkan untuk budidaya patin juga terbilang cukup mudah. Untuk burayak patin bisa diberi pakan artemia, sedangkan untuk ikan yang lebih besar bisa diberi pakan cacing sutera.
Sementara untuk meningkatkan gizi indukan ikan patin, bisa ditambahkan pakan berupa daging keong yang dicampur dengan vitamin E dan minyak jagung. Keong juga sering digunakan sebagai pakan alternatif, terutama di bulan paceklik pakan. Namun disamping untuk mengurangi biaya produksi, campuran tersebut juga berfungsi merangsang induk untuk bertelur.
Proses budidaya ikan patin juga dapat dilakukan dengan reproduksi buatan, yaitu dengan mencampur telur dari patin betina dan sperma indukan jantan. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan informasi mengenai proses reproduksi buatan budidaya ikan patin :
1. Sebelum memijahkan patin, sebaiknya Anda mengetahui masa subur ikan. Tanda – tanda betina yg subur perutnya membesar bila diraba empuk dan lembut, anusnya juga berwarna merah, dan jika ditekan akan mengeluarkan butiran telur berwarna putih. Sedangkan untuk pejantan siap kawin yaitu jika berat badannya mencapai 1,5 – 2 kg, alat kelaminnya bengkak berwarna merah tua, dan jika diurut maka keluar sperma berwarna putih.
2. Langkah selanjutnya diawali dengan mengeluarkan telur dan sperma ikan dengan cara mengurut perut ikan
3. Kemudian telur dan sperma pejantan dicampur, dan diaduk hingga merata
4. Campuran telur dan sperma itu kemudian disebar dalam akuarium inkubasi, yang dilengkapi dengan heater suhu air yang dijaga stabil pada kisaran 27,5 sampai 28 ° C
5. Setelah 15 hari kemudian, telur akan menetas. Biasanya persentase yang menetas antara 90% hingga 100%. Pada usia 1 – 2 minggu terjadi periode kanibalisme, dan persentase bibit yang bertahan hidup berkisar antara 70% sampai 75%.
Kelebihan bisnis
Perawatan budidaya ikan patin terbilang lebih mudah dibandingkan budidaya lele, bahkan pakan ikan patin dapat memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak mengandung minyak. Disamping itu kemampuan ikan patin untuk berproduksi juga cukup tinggi, seekor induk yang subur dapat bertelur 200.000 butir telur setiap 6 bulan sekali.
Ikan patin local juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan ikan patin import dari Vietnam. Biasanya ikan patin local kandungan airnya lebih rendah yaitu sekitar 10%, sedangkan patin Vietnam mengandung air hingga 40%. Sehingga bila diolah, bobot ikan patin Vietnam mengalami penyusutan yang cukup drastis.
Kekurangan bisnis
Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan patin, yang sering menjadi kendala adalah munculnya jamur dan bakteri yang menyebabkan turunnya kualitas ikan. Biasanya untuk mencegahnya para petani patin menjaga sanitasi air, dan mengurangi pemberian pakan yang terlalu banyak.
Selain itu suhu yang terlalu dingin juga berpengaruh buruk bagi perkembangan telur patin, oleh karena itu para petani memasang heater atau menyimpan akuarium inkubasi di dalam ruangan agar terhindar dari suhu ekstrim. Sedangkan bagi ikan patin yang sudah cukup besar, kendalanya adalah persediaan pakan cacing sutera yang masih kurang. Pasokan cacing sutera tidak rutin karena belum bisa dikembangbiakan, sehingga tergantung hasil penangkapan dari alam. Untuk mengatasinya, petani ikan patin mengganti pakan dengan limbah peternakan berupa usus ayam.
Pemasaran
Strategi pemasaran yang bisa dilakukan para pembudidaya ikan patin, yaitu dengan membedakan target pasar. Pemasaran ini dilakukan dengan menjual ikan patin berdasarkan umurnya. Misalnya untuk keperluan pemasok benih, ikan patin bisa dijual ketika berusia 20 hingga 50 hari. Untuk kebutuhan konsumsi, ikan patin dijual saat berusia 7 bulan. Sedangkan untuk permintaan indukan, ikan patin biasa dijual setelah berusia 2 tahun. Dengan membedakan target pasar masing – masing, menjadikan strategi pemasaran ini cukup efektif, karena dapat menjangkau tiga jenis konsumen sekaligus.
Promosi selanjutnya dapat dilakukan dengan pemasaran melalui mulut ke mulut, dengan promosi tersebut informasi mengenai keberadaan usaha Anda dapat tersebar luas. Menjalin kerjasama dengan pedagang ikan segar di pasar, serta pelaku bisnis makanan seafood juga bisa dilakukan untuk membantu pemasaran ikan patin usia konsumsi.
Kunci sukses
Bagi para pemula sebaiknya memilih usaha penjualan ikan patin untuk kebutuhan benih. Sebab, resiko kegagalan lebih kecil, dan biaya produksi bisa lebih ditekan. Selain itu perputaran labanya juga lebih cepat jika dibandingkan dengan budidaya ikan patin konsumsi maupun indukan.
Analisa Ekonomi
Asumsi
- Ukuran ikan : 1 inci (2,54 cm)
- Volume produksi : 500.000 ekor
- Siklus produksi : 21 hari
- Harga bibit ikan patin : Rp 90,00 / ekor
Biaya tetap
Biaya administrasi akuisisi lahan Rp 43.800,00
Biaya transaksi dan penyempurnaan lahan Rp 123.200,00
Bangunan Rp 355.800,00
Instalasi Rp 42.000,00
Peralatan produksi Rp 142.700,00
Peralatan operasi Rp 109.600,00
Utilitas Rp 350.000,00
Upah Rp 1.102.500,00
Buku operasional pengedaan induk Rp 331.800,00+
Total Rp 2.601.400,00
Biaya tidak tetap
Perkakas Rp 18.200,00
Bahan operasional Rp 3.820.000,00
Rumah tangga Rp 368.400,00
Packaging Rp 1.655.700,00+
Total Rp 5.862.700,00
Total biaya produksi
= Rp 2.601.400,00 + Rp 5.862.700,00 = Rp 8.464.100,00
Omset per panen
= @ Rp 90,00 x 500.000 ekor = Rp 45.000.000,00
Laba bersih
= Rp 45.000.000,00 – Rp 8.464.100,00 = Rp 36.535.900,00
Diposting oleh
peluang usaha
di
02.03
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
perikanan
Selasa, 15 Februari 2011
Beternak Musang, Modalnya Kesabaran
Musang atau Paradoxurus hermaphroditus sejatinya hewan karnivora alias pemakan daging. Tapi, binatang malam yang satu ini juga doyan melahap buah termasuk buah kopi. Musang sangat pintar dalam memilih buah kopi yang terbaik dan matang.
Luwak, sebutan lain musang, terbilang langka di Indonesia. Sebab, binatang ini banyak diburu untuk dijadikan pajangan rumah. Daging musang juga dipercaya banyak orang sebagai obat asma.
Mega Setiawan, peternak musang di Lampung Barat bilang, ada dua jenis musang yang sering dibudidayakan untuk menghasilkan kopi luwak. Yakni, musang bulan atawa tilu dan musang binturung atau musang molen.
Musang bulan berbulu hitam di bagian pipi dan putih di ujung buntut. Adapun musang binturung berbulu hitam dengan sedikit bulu putih di kepalanya. Kedua jenis musang ini hidup liar di Lampung Barat.
Mega memiliki 273 ekor musang di peternakannya seluas 20x20 m². Kebanyakan dari musang itu adalah musang binturung. Soalnya, musang binturung lebih banyak mengkonsumsi kopi ketimbang musang bulan. "Seekor musang binturung bisa makan 10 kilogram buah kopi dalam semalam. Sedangkan, musang bulan hanya 3 kilo," tuturnya.
Namun, hanya musang binturung berumur tua, 12 tahun yang punya kemampuan memilih buah kopi yang baik. Adapun musang bulan, sejak umur tiga tahun mampu memilih buah kopi berkualitas.
Menutur Mega, beternak musang tidaklah sulit, asalkan si peternak punya keahlian khusus. "Peternak harus punya kesabaran tinggi menghadapi ulah liar musang," ucapnya.
Maklum, musang adalah hewan liar yang beranak-pinak di alam bebas. Maka, ketika binatang ini dibawa ke kandang, peternak musang harus mengajarinya makan secara teratur.
Dalam sehari, Mega memberi makan musang-musangnya sebanyak empat kali. Pagi, siang, dan sore hari, ia memberi pepaya, pisang, susu, madu, dan ikan lele. "Waktu malam, baru saya berikan biji kopi merah yang sudah masak, dari jenis arabika juga robusta," kata dia.
Musang butuh habitat baru yang serupa dengan habitat asli. Karena itu, Mega menanam pohon kopi di peternakannya. Mega pun tak kesulitan memasok buah kopi. Sebab, buah kopi robusta, arabika, arobusta, dan liberica melimpah ruah di daerah Lampung Barat.
Musang menelan bulat-bulat buah kopi setelah membuang kulitnya. Di perut musang, buah kopi dicerna oleh enzim khusus. Setelah 2 hingga 12 jam di dalam perut, musang pun mengeluarkan kotoran berikut biji kopi.
Lantas, kotoran itu dijemur di bawah terik matahari sampai kadar air tinggal 20%. "Setelahnya, kita pilih biji kopi luwak kering yang masih utuh dan bersih. Kemudian dijemur kembali sampai kadar air 10%," papar Mega. Penggorengan biji kopi luwak dilakukan bila ada pesanan, agar aroma dan kualitas kopi yang baru saja digoreng bisa bertahan lama.
Luwak, sebutan lain musang, terbilang langka di Indonesia. Sebab, binatang ini banyak diburu untuk dijadikan pajangan rumah. Daging musang juga dipercaya banyak orang sebagai obat asma.
Mega Setiawan, peternak musang di Lampung Barat bilang, ada dua jenis musang yang sering dibudidayakan untuk menghasilkan kopi luwak. Yakni, musang bulan atawa tilu dan musang binturung atau musang molen.
Musang bulan berbulu hitam di bagian pipi dan putih di ujung buntut. Adapun musang binturung berbulu hitam dengan sedikit bulu putih di kepalanya. Kedua jenis musang ini hidup liar di Lampung Barat.
Mega memiliki 273 ekor musang di peternakannya seluas 20x20 m². Kebanyakan dari musang itu adalah musang binturung. Soalnya, musang binturung lebih banyak mengkonsumsi kopi ketimbang musang bulan. "Seekor musang binturung bisa makan 10 kilogram buah kopi dalam semalam. Sedangkan, musang bulan hanya 3 kilo," tuturnya.
Namun, hanya musang binturung berumur tua, 12 tahun yang punya kemampuan memilih buah kopi yang baik. Adapun musang bulan, sejak umur tiga tahun mampu memilih buah kopi berkualitas.
Menutur Mega, beternak musang tidaklah sulit, asalkan si peternak punya keahlian khusus. "Peternak harus punya kesabaran tinggi menghadapi ulah liar musang," ucapnya.
Maklum, musang adalah hewan liar yang beranak-pinak di alam bebas. Maka, ketika binatang ini dibawa ke kandang, peternak musang harus mengajarinya makan secara teratur.
Dalam sehari, Mega memberi makan musang-musangnya sebanyak empat kali. Pagi, siang, dan sore hari, ia memberi pepaya, pisang, susu, madu, dan ikan lele. "Waktu malam, baru saya berikan biji kopi merah yang sudah masak, dari jenis arabika juga robusta," kata dia.
Musang butuh habitat baru yang serupa dengan habitat asli. Karena itu, Mega menanam pohon kopi di peternakannya. Mega pun tak kesulitan memasok buah kopi. Sebab, buah kopi robusta, arabika, arobusta, dan liberica melimpah ruah di daerah Lampung Barat.
Musang menelan bulat-bulat buah kopi setelah membuang kulitnya. Di perut musang, buah kopi dicerna oleh enzim khusus. Setelah 2 hingga 12 jam di dalam perut, musang pun mengeluarkan kotoran berikut biji kopi.
Lantas, kotoran itu dijemur di bawah terik matahari sampai kadar air tinggal 20%. "Setelahnya, kita pilih biji kopi luwak kering yang masih utuh dan bersih. Kemudian dijemur kembali sampai kadar air 10%," papar Mega. Penggorengan biji kopi luwak dilakukan bila ada pesanan, agar aroma dan kualitas kopi yang baru saja digoreng bisa bertahan lama.
Diposting oleh
peluang usaha
di
17.46
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
peluang usaha,
ternak
Kamis, 10 Februari 2011
Budidaya Ikan Nilem
Syarat Lokasi.
Ikan Nllem Balita cocok dibudidaya di atas lahan dengan ketinggian 150-1.000 mdpl, dengan suhu 18 °C - 28 °C. Ikan Nilem Balita sudah banyak dibudidaya di beberapa daerah pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Selama memiliki aliran sungai atau membuat kolam dengan aliran yang terus mengalir
Persiapan Kolam.
Pemijahan (perkawinan) bisa dilakukan dalam kolam semen sedangkan untuk pembesaran dilakukan dalam kolam tanah. Pasalnya Ikan Nila Balita memerlukan pakan alami berupa lumut maupun plankton yang tumbuh subur di dasar maupun pinggiran kolam. Setiap kolam yang akan digunakan untuk pembesaran, dikeringkan selama 2 minggu dan ditaburi kapur sebanyak 50 kg untuk
mematikan bakteri patogen dalam tanah. Setelah itu, kolam diisi air dan larva (benih) baru ditebar setelah kolam terisi air 3 hari.
Indukan dan Pemijahan.
Pemijahan dilakukan dengan memasukkan 1 induk jantan dan 2 induk betina yang sudah matang gonad (siap kawin). Pilih indukan yang telah berumur 1-1,5 tahun dengan berat 180-200 gram.
Induk Nilem betina matang gonad biasanya memiliki gerakan lambat, postur tubuh gemuk, warna tubuh kelabu kekuningan, dan lubang genital berbentuk bulat telur agak melebar dan membengkak. Sedangkan induk jantan pada bagian kelaminnya mengeluarkan cairan putih (sperma) jika perutnya diurut {stripping), gerakannya lincah, postur tubuh dan perut ramping, warna tubuh kehijauan dan kadang gelap, lubang urogeni-tal agak menonjol serta sirip dada kasar dan perutnya keras.
Sebelum dipijahkan, indukan dipuasakan selama 1-2 hari untuk membersihkan kotoran dan menurunkan kandungan lemak yang menutup lubang kelamin. Selain itu, induk jantan dan betina juga dipisahkan supaya tidak terjadi pemijahan dini. Pemijahan dilakukan dalam kolam semen ukuran 2 x 3 meter dengan kedalaman air 50 cm. Di tengah kolam dipasang hapa (jaring) ukuran 1x1 meter. Pemijahan dilakukan pada malam hari dan induk betina akan mengeluarkan telur sekitar 8 jam, dan antara 1-2 hari kemudian telur akan menetas menjadi larva (benih).
Pemeliharaan.
Setelah menetas, segera masukkan larva (benih) dalam kolam pembesaran. Dengan pakan berupa lumut dan plankton yang berasal dari kotoran ayam dari kandang ayam di atas kolam sehingga petani tak perlu membeli pakan pelet. Jikapun perlu bisa menambahkan 100 kg dedak selama 1 bulan. Pemeliharaan dilakukan selama 2,5-3 bulan lamanya.
Panen.
Setelah Ikan Nilem Balita berumur 3 bulan, panen siap dilakukan dengan cara mengurangi volume air dalam kolam hinyga ketinggian 50 cm. Ikan Nilem Balita siap dipanen dengan jaring dan disortir berdasarkan ukurannya.
Ikan Nllem Balita cocok dibudidaya di atas lahan dengan ketinggian 150-1.000 mdpl, dengan suhu 18 °C - 28 °C. Ikan Nilem Balita sudah banyak dibudidaya di beberapa daerah pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Selama memiliki aliran sungai atau membuat kolam dengan aliran yang terus mengalir
Persiapan Kolam.
Pemijahan (perkawinan) bisa dilakukan dalam kolam semen sedangkan untuk pembesaran dilakukan dalam kolam tanah. Pasalnya Ikan Nila Balita memerlukan pakan alami berupa lumut maupun plankton yang tumbuh subur di dasar maupun pinggiran kolam. Setiap kolam yang akan digunakan untuk pembesaran, dikeringkan selama 2 minggu dan ditaburi kapur sebanyak 50 kg untuk
mematikan bakteri patogen dalam tanah. Setelah itu, kolam diisi air dan larva (benih) baru ditebar setelah kolam terisi air 3 hari.
Indukan dan Pemijahan.
Pemijahan dilakukan dengan memasukkan 1 induk jantan dan 2 induk betina yang sudah matang gonad (siap kawin). Pilih indukan yang telah berumur 1-1,5 tahun dengan berat 180-200 gram.
Induk Nilem betina matang gonad biasanya memiliki gerakan lambat, postur tubuh gemuk, warna tubuh kelabu kekuningan, dan lubang genital berbentuk bulat telur agak melebar dan membengkak. Sedangkan induk jantan pada bagian kelaminnya mengeluarkan cairan putih (sperma) jika perutnya diurut {stripping), gerakannya lincah, postur tubuh dan perut ramping, warna tubuh kehijauan dan kadang gelap, lubang urogeni-tal agak menonjol serta sirip dada kasar dan perutnya keras.
Sebelum dipijahkan, indukan dipuasakan selama 1-2 hari untuk membersihkan kotoran dan menurunkan kandungan lemak yang menutup lubang kelamin. Selain itu, induk jantan dan betina juga dipisahkan supaya tidak terjadi pemijahan dini. Pemijahan dilakukan dalam kolam semen ukuran 2 x 3 meter dengan kedalaman air 50 cm. Di tengah kolam dipasang hapa (jaring) ukuran 1x1 meter. Pemijahan dilakukan pada malam hari dan induk betina akan mengeluarkan telur sekitar 8 jam, dan antara 1-2 hari kemudian telur akan menetas menjadi larva (benih).
Pemeliharaan.
Setelah menetas, segera masukkan larva (benih) dalam kolam pembesaran. Dengan pakan berupa lumut dan plankton yang berasal dari kotoran ayam dari kandang ayam di atas kolam sehingga petani tak perlu membeli pakan pelet. Jikapun perlu bisa menambahkan 100 kg dedak selama 1 bulan. Pemeliharaan dilakukan selama 2,5-3 bulan lamanya.
Panen.
Setelah Ikan Nilem Balita berumur 3 bulan, panen siap dilakukan dengan cara mengurangi volume air dalam kolam hinyga ketinggian 50 cm. Ikan Nilem Balita siap dipanen dengan jaring dan disortir berdasarkan ukurannya.
Diposting oleh
peluang usaha
di
20.35
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Rabu, 09 Februari 2011
Kopi Luwak, Keaslian Produk dan Pemasaran
PROSES PENGOLAHAN
Proses pengolahan kopi luwak sama dengan pengolahan kopi biasa hanya saja proses fermentasi oleh Musang /Luwak yang membuat berbeda, proses fermentasi yang digunakan adalah benar-benar buah biji kopi segar yang dimakan Musang/Luwak tercampur dengan enzim-enzim yang ada didalam saluran pencernaan Musang/Luwak tersebut berada didalam perut Musang/Luwak selama + 2 jam sampai dengan +12 jam, hal ini membuat proses fermentasi didalam saluran pencernaan Musang/Luwak menjadi sempurna sehingga tercipta cita rasa kopi yang eksotik juga aroma kopi seduh yang sangat nikmat.
Proses-proses pengolahan tersebut yang telah dikembangkan melalui beberapa tahapan yakni :
1. Dari Buah Kopi Merah/Masak batang.
2. Biji Kopi Tersebut Dimakan Musang/Luwak. Proses Fermentasi Dalam saluran pencernaan Musang / Luwak selama + 2 jam sampai dengan + 12 jam.
3. Penjemuran Kotoran/Brenjel Raw dibawah Terik Matahari (FULL SUN DRYING) Hingga Kadar Air Tersisa 20% Sampai Dengan 25%.
4. Pemisahan Dari kulit Ari Biji Kopi Dengan Cara Tumbuk Manual/tradisonal Dengan Lesung atau menggunakan mesin tumbuk (untuk menjadi Greenbean / Beras / Pasir Kopi Luwak siap goreng).
5. Sortir Beras Biji Kopi Luwak Kering Yang Terbaik Yaitu Biji Kopi Yang Masih Utuh Dan Bersih.
6. Penjemuran Kembali Beras/ Biji Kopi Luwak Dibawah Terik Matahari (FULL SUN DRYING) Hingga Kadar Air Tersisa 10% Sampai Dengan 13%.
7. Pencucian Sampai Bersih.
8. Penjemuran Kembali Hingga Kadar Air Tersisa 10% Sampai Dengan 13% Kembali awal.
9. Penggorengan/pengsangraian dengan cara manual/tradisional dengan kayu bakar juga dengan penggorengan tradisional panci besi. Atau dengan cara di-oven.
10. Untuk warna yang produk terdiri dari hitam (CITY ROAST), cokelat kehitaman, dan kecoklatan. Warna tersebut tergantung dari lamanya penggorengan. Pada umumnya penikmat kopi pada masyarakat Indonesia dan Asia lebih menyukai jenis kopi yang dimasak hingga hitam (CITY ROAST). Sedangkan untuk beberapa negara asia seperti Korea, Jepang, Taiwan mereka menyukai cokelat kehitaman. Sedangkan untuk kawasan Eropa lebih menyukai warna kecoklatan.
11. Pembubukan, dengan menggunakan alat penggilingan yang bisa membuat benar-bnear halus.
12. Selanjutnya setelah proses tersebut bubuk setelah didinginkan lalu dikemas sesuai dengan takaran pemesanan konsumen, Menggunakan Packing yang sterill untuk menjaga agar bubuk kopi tetap fresh sampai berbulan-bulan bahkan sampai setahun.
JAMINAN KEASLIAN PRODUK
Banyaknya produk kopi luwak dan produsen kopi luwak sehingga tingkat persaingan akan semakin meningkat, kecurangan dalam perdagangan sering ditemui di lapangan sehingga secara tidak langsung akan merugikan konsumen dan membuat produk yang asli kopi luwak akan menurun kualitas dan harganya. Produksi kopi luwak sangat tergantung dari hewan luwak, kapasitas makan dan budidaya luwak sangat terbatas sekali, karena belum ada penelitian yang khusus dalam perilaku hewan ini dalam memfermentasi kopi, maka kecendrungan pihak yang tidak bertanggung jawab membuat tipuan produk dengan cara Kopi luwak yang dicampur dengan kopi biasa. Dengan tujuan agar kuantitasnya bertambah, Otomatis hal tersebut akan berdampak sekali terhadap kepuasan konsumen. Sehingga jaminan keaslian produk kopi luwak harus ada. Jaminan keaslian produk kopi luwak tersebut selain sudah di akui oleh dipartemen kesehatan dan pihak-pihak yang berhubungan dengan pemeriksa kualitas makanan, dapat juga dilihat langsung ke alamat pabrik, serta bisa melakukan perjanjian MOU antara kedua pihak.
PROSPEK DAN PEMASARAN
Bagi yang tertarik dengan kopi luwak untuk Calon Konsumen, ingin bergabung dibagian Pemasaran dan Exportir serta yang ingin memasarkan Kopi Luwak. dapat menhubungi ---
Nama : Chenung kopi luwak (Perusahaan)
Nomer Telpon : +628889814077 / 021.29986677
Alamat : WTC mangga dua Lantai UG no. 75 Jakarta
atau kunjungi web ; http://www.chenungkopiluwak.com
untuk lebih tau tentang pengolahan kopi luwak secara langsung, silahkan meluangkan waktu Berkunjung, Mengecek langsung ke lokasi Peternakan/Budidaya Luwak bagaimana Pengolahan Produk Kopi Luwak di serketariat hingga siap dipasarkan.
PENANGKARAN LUWAK (Paradoxurus hermaphrodirus)
berternak dan penangkaran Musang/Luwak (Paradoxurus hermaphrodirus) selain untuk menghasilkan produk kopi luwak, juga membantu melestarikan ekosistem dan kelangsungan hidup Musang/Luwak itu sendiri agar tidak punah karena Ekploitasi dan Perburuan besar-besaran, namun peternak secara Swadaya dalam berternak Musang/Luwak yang tergabung dalam binaan masih bertahan dengan tehnik apa adanya, sehingga pengetahuan tentang prilaku dan cara berternak yang baik akan sangat mambantu peternak Musang/Luwak. maka dari itu semakin baik pembudidayaan luwak akan sangat berpengaruh sekali pada hasil dari produk kopi luwak baik kuantitas dan kualitas.
Proses pengolahan kopi luwak sama dengan pengolahan kopi biasa hanya saja proses fermentasi oleh Musang /Luwak yang membuat berbeda, proses fermentasi yang digunakan adalah benar-benar buah biji kopi segar yang dimakan Musang/Luwak tercampur dengan enzim-enzim yang ada didalam saluran pencernaan Musang/Luwak tersebut berada didalam perut Musang/Luwak selama + 2 jam sampai dengan +12 jam, hal ini membuat proses fermentasi didalam saluran pencernaan Musang/Luwak menjadi sempurna sehingga tercipta cita rasa kopi yang eksotik juga aroma kopi seduh yang sangat nikmat.
Proses-proses pengolahan tersebut yang telah dikembangkan melalui beberapa tahapan yakni :
1. Dari Buah Kopi Merah/Masak batang.
2. Biji Kopi Tersebut Dimakan Musang/Luwak. Proses Fermentasi Dalam saluran pencernaan Musang / Luwak selama + 2 jam sampai dengan + 12 jam.
3. Penjemuran Kotoran/Brenjel Raw dibawah Terik Matahari (FULL SUN DRYING) Hingga Kadar Air Tersisa 20% Sampai Dengan 25%.
4. Pemisahan Dari kulit Ari Biji Kopi Dengan Cara Tumbuk Manual/tradisonal Dengan Lesung atau menggunakan mesin tumbuk (untuk menjadi Greenbean / Beras / Pasir Kopi Luwak siap goreng).
5. Sortir Beras Biji Kopi Luwak Kering Yang Terbaik Yaitu Biji Kopi Yang Masih Utuh Dan Bersih.
6. Penjemuran Kembali Beras/ Biji Kopi Luwak Dibawah Terik Matahari (FULL SUN DRYING) Hingga Kadar Air Tersisa 10% Sampai Dengan 13%.
7. Pencucian Sampai Bersih.
8. Penjemuran Kembali Hingga Kadar Air Tersisa 10% Sampai Dengan 13% Kembali awal.
9. Penggorengan/pengsangraian dengan cara manual/tradisional dengan kayu bakar juga dengan penggorengan tradisional panci besi. Atau dengan cara di-oven.
10. Untuk warna yang produk terdiri dari hitam (CITY ROAST), cokelat kehitaman, dan kecoklatan. Warna tersebut tergantung dari lamanya penggorengan. Pada umumnya penikmat kopi pada masyarakat Indonesia dan Asia lebih menyukai jenis kopi yang dimasak hingga hitam (CITY ROAST). Sedangkan untuk beberapa negara asia seperti Korea, Jepang, Taiwan mereka menyukai cokelat kehitaman. Sedangkan untuk kawasan Eropa lebih menyukai warna kecoklatan.
11. Pembubukan, dengan menggunakan alat penggilingan yang bisa membuat benar-bnear halus.
12. Selanjutnya setelah proses tersebut bubuk setelah didinginkan lalu dikemas sesuai dengan takaran pemesanan konsumen, Menggunakan Packing yang sterill untuk menjaga agar bubuk kopi tetap fresh sampai berbulan-bulan bahkan sampai setahun.
JAMINAN KEASLIAN PRODUK
Banyaknya produk kopi luwak dan produsen kopi luwak sehingga tingkat persaingan akan semakin meningkat, kecurangan dalam perdagangan sering ditemui di lapangan sehingga secara tidak langsung akan merugikan konsumen dan membuat produk yang asli kopi luwak akan menurun kualitas dan harganya. Produksi kopi luwak sangat tergantung dari hewan luwak, kapasitas makan dan budidaya luwak sangat terbatas sekali, karena belum ada penelitian yang khusus dalam perilaku hewan ini dalam memfermentasi kopi, maka kecendrungan pihak yang tidak bertanggung jawab membuat tipuan produk dengan cara Kopi luwak yang dicampur dengan kopi biasa. Dengan tujuan agar kuantitasnya bertambah, Otomatis hal tersebut akan berdampak sekali terhadap kepuasan konsumen. Sehingga jaminan keaslian produk kopi luwak harus ada. Jaminan keaslian produk kopi luwak tersebut selain sudah di akui oleh dipartemen kesehatan dan pihak-pihak yang berhubungan dengan pemeriksa kualitas makanan, dapat juga dilihat langsung ke alamat pabrik, serta bisa melakukan perjanjian MOU antara kedua pihak.
PROSPEK DAN PEMASARAN
Bagi yang tertarik dengan kopi luwak untuk Calon Konsumen, ingin bergabung dibagian Pemasaran dan Exportir serta yang ingin memasarkan Kopi Luwak. dapat menhubungi ---
Nama : Chenung kopi luwak (Perusahaan)
Nomer Telpon : +628889814077 / 021.29986677
Alamat : WTC mangga dua Lantai UG no. 75 Jakarta
atau kunjungi web ; http://www.chenungkopiluwak.com
untuk lebih tau tentang pengolahan kopi luwak secara langsung, silahkan meluangkan waktu Berkunjung, Mengecek langsung ke lokasi Peternakan/Budidaya Luwak bagaimana Pengolahan Produk Kopi Luwak di serketariat hingga siap dipasarkan.
PENANGKARAN LUWAK (Paradoxurus hermaphrodirus)
berternak dan penangkaran Musang/Luwak (Paradoxurus hermaphrodirus) selain untuk menghasilkan produk kopi luwak, juga membantu melestarikan ekosistem dan kelangsungan hidup Musang/Luwak itu sendiri agar tidak punah karena Ekploitasi dan Perburuan besar-besaran, namun peternak secara Swadaya dalam berternak Musang/Luwak yang tergabung dalam binaan masih bertahan dengan tehnik apa adanya, sehingga pengetahuan tentang prilaku dan cara berternak yang baik akan sangat mambantu peternak Musang/Luwak. maka dari itu semakin baik pembudidayaan luwak akan sangat berpengaruh sekali pada hasil dari produk kopi luwak baik kuantitas dan kualitas.
Diposting oleh
peluang usaha
di
20.40
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
peluang usaha
Jumat, 04 Februari 2011
Budidaya Tokek yang Anti Bokek
Bisnis jual beli tokek, entah hidup atau kering, masih marak. Bahkan, harga tokek hidup ukuran tertentu bisa sampai miliaran rupiah. Budidayanya relatif gampang dan murah. Tujuan akhirnya adalah membuat tokek cepat besar dan gemuk.
Bisnis tokek alias Gekko gecko masih menarik. Meski tak seheboh beberapa tahun silam, permintaan binatang melata ini tidak surut. Selain pasar lokal, penjual membidik pasar ekspor ke China dan Taiwan. Budidaya binatang keluarga Gekkonidae ini cukup gampang.
Davied Hendra, pebudidaya tokek dari Semarang, berhasil menjadi miliarder berkat budidaya tokek. Yang paling banyak dicari adalah tokek dengan berat di atas empat ons.
“Enzim tokek seberat itu sudah mengental dan bisa dijadikan obat AIDS, antraks, cikungunya, dan kanker,” ungkap dia. Daging tokek bisa dimanfaatkan sebagai obat keperkasaan.
Harga tokek hidup juga bervariasi. Contohnya, tokek berbobot 3,3 ons dihargai Rp 50 juta per ekor, tokek seberat 3,6 ons laku Rp 250 juta, tokek 3,8 ons dihargai Rp 750 juta, dan tokok seberat 4,2 ons dihargai Rp 2 miliar. “Saya pernah jual tokek berbobot 6 ons dengan harga Rp 5 miliar,” tutur Davied.
Proses budidayanya gampang. Menurut Davied, yang terpenting adalah media atau kandang tokek. Kuncinya: jangan sampai memanjakan tokek. “Jangan diberi kandang yang membuat mereka terlalu nyaman untuk mlungker (tiduran),” ungkap Davied.
Tokek memiliki kemampuan adaptasi cukup tinggi terhadap ruangan. Jika berada di ruangan sempit dalam waktu lama, badan tokek akan mengecil mengikuti luas kandangnya. Otomatis, bobotnya berkurang.
Makanya, penting membuat kandang yang horizontal, bukan vertikal. Sebab, posisi vertikal membuat tokek akan menggantung dan bisa menghabiskan energi. Akibatnya, tokek susah gemuk.
Kandang bisa dibuat dari kayu atau kawat ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, dengan papan adaptasi ukuran 12 cm x 40 cm yang diletakkan mendatar. “Fungsinya agar tokek cepat beradaptasi dengan posisi horizontal,” ungkap Davied.
Atur makanannya
Sebaiknya satu kandang hanya ditempati seekor tokek. Apabila melihat temannya lebih dominan atau berkuasa, sesama tokek berantem. “Bisa juga minder sehingga tak mau makan,” kata Davied.
Kandang juga jangan terlalu gelap. “Agar tokek tidak bertapa,” ungkap Davied. Bertapa adalah istilah jika tokek diam dan tak mau makan.
Makanan tokek juga harus variatif, seperti jangkrik, laron, kroto, kupu-kupu. Sutarjo, pebudidaya tokek dari Jakarta menyalurkan nutrisi lewat jangkrik. “Saya kasih sawi, bayam, dan tauge,” ujar dia.
Pemberian makan harus bertahap. Misalnya, dalam sehari, paling banyak delapan ekor jangkrik. Tujuannya, agar nafsu makan tokek tetap terjaga. “Kalau sudah kekenyangan, ia bisa berhari-hari tidak mau makan,” tambah dia.
Tokek bisa bertelur sekali dalam sebulan dan baru menetas sekitar dua bulan kemudian. Agar tidak memakan telur, Sutarjo menyarankan, tokek betina berumur lebih dari setahun harus dipisah dari kawanan. Soalnya, betina itu tidak akan bertelur lagi,” ungkap dia.
Sutarjo juga mewanti-wanti agar tokek anakan dijauhkan dari semut. Semut suka memakan kulit tokek yang sedang berganti. Ini bisa menyebabkan kematian tokek.
Bisnis tokek alias Gekko gecko masih menarik. Meski tak seheboh beberapa tahun silam, permintaan binatang melata ini tidak surut. Selain pasar lokal, penjual membidik pasar ekspor ke China dan Taiwan. Budidaya binatang keluarga Gekkonidae ini cukup gampang.
Davied Hendra, pebudidaya tokek dari Semarang, berhasil menjadi miliarder berkat budidaya tokek. Yang paling banyak dicari adalah tokek dengan berat di atas empat ons.
“Enzim tokek seberat itu sudah mengental dan bisa dijadikan obat AIDS, antraks, cikungunya, dan kanker,” ungkap dia. Daging tokek bisa dimanfaatkan sebagai obat keperkasaan.
Harga tokek hidup juga bervariasi. Contohnya, tokek berbobot 3,3 ons dihargai Rp 50 juta per ekor, tokek seberat 3,6 ons laku Rp 250 juta, tokek 3,8 ons dihargai Rp 750 juta, dan tokok seberat 4,2 ons dihargai Rp 2 miliar. “Saya pernah jual tokek berbobot 6 ons dengan harga Rp 5 miliar,” tutur Davied.
Proses budidayanya gampang. Menurut Davied, yang terpenting adalah media atau kandang tokek. Kuncinya: jangan sampai memanjakan tokek. “Jangan diberi kandang yang membuat mereka terlalu nyaman untuk mlungker (tiduran),” ungkap Davied.
Tokek memiliki kemampuan adaptasi cukup tinggi terhadap ruangan. Jika berada di ruangan sempit dalam waktu lama, badan tokek akan mengecil mengikuti luas kandangnya. Otomatis, bobotnya berkurang.
Makanya, penting membuat kandang yang horizontal, bukan vertikal. Sebab, posisi vertikal membuat tokek akan menggantung dan bisa menghabiskan energi. Akibatnya, tokek susah gemuk.
Kandang bisa dibuat dari kayu atau kawat ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, dengan papan adaptasi ukuran 12 cm x 40 cm yang diletakkan mendatar. “Fungsinya agar tokek cepat beradaptasi dengan posisi horizontal,” ungkap Davied.
Atur makanannya
Sebaiknya satu kandang hanya ditempati seekor tokek. Apabila melihat temannya lebih dominan atau berkuasa, sesama tokek berantem. “Bisa juga minder sehingga tak mau makan,” kata Davied.
Kandang juga jangan terlalu gelap. “Agar tokek tidak bertapa,” ungkap Davied. Bertapa adalah istilah jika tokek diam dan tak mau makan.
Makanan tokek juga harus variatif, seperti jangkrik, laron, kroto, kupu-kupu. Sutarjo, pebudidaya tokek dari Jakarta menyalurkan nutrisi lewat jangkrik. “Saya kasih sawi, bayam, dan tauge,” ujar dia.
Pemberian makan harus bertahap. Misalnya, dalam sehari, paling banyak delapan ekor jangkrik. Tujuannya, agar nafsu makan tokek tetap terjaga. “Kalau sudah kekenyangan, ia bisa berhari-hari tidak mau makan,” tambah dia.
Tokek bisa bertelur sekali dalam sebulan dan baru menetas sekitar dua bulan kemudian. Agar tidak memakan telur, Sutarjo menyarankan, tokek betina berumur lebih dari setahun harus dipisah dari kawanan. Soalnya, betina itu tidak akan bertelur lagi,” ungkap dia.
Sutarjo juga mewanti-wanti agar tokek anakan dijauhkan dari semut. Semut suka memakan kulit tokek yang sedang berganti. Ini bisa menyebabkan kematian tokek.
Diposting oleh
peluang usaha
di
01.15
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
peluang usaha,
ternak
Minggu, 30 Januari 2011
Melon Karibia, Buah Yang Tak Kenal Musim Tanam
Usaha budidaya caribbean melon alias melon karibia punya prospek bagus. Omzet pembudidayanya mencapai Rp 240 juta per bulan. Buah dengan daging tebal dan rasa manis ini tidak hanya terkenal di Indonesia, tapi juga Singapura, Malaysia, dan China. Bisnis penjualan benih melon karibia ini juga amat menggiurkan.
Melon karibia berasal dari Belanda. Jenis melon ini memiliki ciri khas bentuk yang besar, dengan diameter antara 20 centimeter (cm) hingga 25 cm, dan berat rata-rata dua kilogram (kg).
Kadar gula melon karibia ini mencapai 13%, sama dengan jenis lain. Umur panennya 65 hari sejak benih ditanam di dataran tinggi. Tapi, kalau bibit ditanam di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, melon ini dapat berbuah dalam 60 hari. Melon jenis ini cepat panen di dataran tinggi karena proses fotosintesisnya lebih optimal.
Tapi, musim hujan mempengaruhi rasa melon ini. Kian banyak air yang masuk, rasa manis melon akan berkurang. Karena itu, butuh nutrisi tambahan berupa nitrogen, fosfat, kalsium, dan magnesium agar rasa manisnya tetap terjaga.
Omzet pekebun melon karibia ini cukup menggiurkan. Menurut pengakuan Yossy Setyawan, pembudidaya sekaligus pebisnis melon karibia, sekali kirim, ia bisa mengantongi uang Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. "Itu untuk pengiriman enam sampai lima ton," ujarnya.
Angka permintaan yang tinggi membuat Yossy bisa mengirim dua kali sepekan. Dalam sebulan, ia mampu mencetak omzet Rp 240 juta. Yossy yang menjual melon karibia melalui Blora Agro Center mengatakan, selain ke Jakarta, ia juga melego melonnya ke Singapura, Malaysia, dan China. "Permintaan selalu tinggi, apalagi melon tidak mengenal musim tanam tertentu," ujarnya.
Kelebihan ini membuat jumlah pekebun melon karibia terus meningkat. Buntutnya, pesanan benih melon jenis ini mengalir deras. Toko milik Gatot Arifin yang menjual benih melon karibia sejak lima tahun lalu turut menikmati rezeki itu.
Lelaki yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur, ini memasok benih caribbean melon yang ia impor dari Taiwan ke toko-toko pertanian di Jakarta, Blitar, Lumajang, dan Banyuwangi. Jakarta merupakan pasar terbesar Gatot.
Ia menjual 100 benih melon karibia seharga Rp 40.000. "Dalam sebulan, saya bisa jual tiga kilogram benih," katanya. Gatot menjual sekitar 25.000 benih per bulan dengan omzet mencapai Rp 10 juta. Penjualan benih melon karibia mencapai 50% dari total penjualan benih melon.
Gatot menuturkan, harga melon karibia berkadar gula 13% mencapai Rp 6.000 per kg. "Kalau musim hujan, toko-toko buah masih mau terima walau kadar gula 12%," papar dia.
Gatot melihat, peluang bisnis benih melon karibia ini masih bagus. "Petani lah yang sering kesulitan karena melon ini termasuk tanaman yang sering digerogoti penyakit," ungkapnya. Tomato yellow leaf curl virus membuat daun keriting dan buah melon pecah sebelum matang.
Berkebun melon caribbean atau melon karibia memiliki banyak keuntungan. Selain omzetnya yang sangat menjanjikan, proses budidayanya pun tidak susah-susah amat. Tapi, ada beberapa hal harus menjadi perhatian agar menghasilkan rasa melon yang manis.
Yang pertama kali perlu dicatat dalam menanam melon karibia, benihnya tidak boleh terlalu lama berada di wadah persemaian. Paling lama lima sampai tujuh hari. Setelah itu, Yossy Setyawan, pembudidaya sekaligus pebisnis melon karibia bilang, benih harus ditanam di lahan dengan ketinggian 300 meter hingga 900 meter dari permukaan laut.
Tanah yang baik bagi melon asal Belanda ini adalah tanah liat berpasir yang mengandung bahan organik, seperti andosol dan latosol. Petani bisa menyiasati tanah yang kurang bahan organik ini melalui pengapuran, penambahan bahan organik, dan pemupukan. Tapi, "Melon karibia tidak suka berada di tanah yang terlalu basah, hanya cocok di pH tanah 5,8 sampai 7,2," ujarnya.
Wahyu Pratomo, pemilik PT Organik Alam Lestari, menambahkan, lahan yang baik bagi melon karibia adalah lahan baru, minimal bekas tanaman padi. Jadi, "Kalau sudah panen, lahan ditanami padi sampai panen, baru tanam melon lagi," katanya. Dengan cara ini, ia mengatakan, tanah tersebut akan mengandung unsur hara yang kaya.
Yang perlu dicatat, tanaman melon karibia membutuhkan sinar matahari dengan suhu 25 hingga 30 derajat Celcius selama masa pertumbuhan. Soalnya, "Penyakit mudah sekalo menyerang tanaman melon di kelembaban tinggi," ungkap Yossy.
Makanya, Yossy menyarankan mulai usia dua pekan tanaman harus dipupuk setiap empat hari. Jenis pupuk yang dapat menjadi nutrisi melon karibia adalah pupuk kandang, pupuk ZA, TSP, Kcl, dan pupuk urea.
Tanaman bakal siap panen setelah 65 hari. Di dataran yang lebih tinggi, petani bisa memanen dalam waktu 55 hari saja.
Saat melon karibia sebesar telur ayam kampung, Yossy mengatakan, pilihlah buah yang berbentuk lonjong. Karena, buah berbentuk lonjong akan tumbuh lebih besar. "Pilih juga tangkai buah yang lebih tebal," ujar Yossy. Buah tua yang siap panen memiliki lingkaran merekah seputar tangkai buah.
Karena sangat rentan, pekebun harus mewaspadai hama dan penyakit. Ada jenis kutu thrips yang menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Serangan biasanya terjadi di musim kemarau.
Tanda tanaman yang terkena serangan kutu ini adalah daun muda atau tunas barunya menjadi keriting dan muncul bercak kekuningan. Dampaknya, tanaman tidak dapat berbuah normal. "Bisa kita tangani dengan pestisida Pestona," kata Yossy.
Setelah panen dan berencana dijual ke luar kota, buah tidak boleh ditumpuk, harus ditata rapi berlapis jerami kering. Tempat penyimpanan pun harus bersih dan kering. "Waktu pengiriman maksimal 15 hari agar buah tetap segar," kata Wahyu yang menanam melon karibia di Blora, Jawa Tengah.
Melon karibia berasal dari Belanda. Jenis melon ini memiliki ciri khas bentuk yang besar, dengan diameter antara 20 centimeter (cm) hingga 25 cm, dan berat rata-rata dua kilogram (kg).
Kadar gula melon karibia ini mencapai 13%, sama dengan jenis lain. Umur panennya 65 hari sejak benih ditanam di dataran tinggi. Tapi, kalau bibit ditanam di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, melon ini dapat berbuah dalam 60 hari. Melon jenis ini cepat panen di dataran tinggi karena proses fotosintesisnya lebih optimal.
Tapi, musim hujan mempengaruhi rasa melon ini. Kian banyak air yang masuk, rasa manis melon akan berkurang. Karena itu, butuh nutrisi tambahan berupa nitrogen, fosfat, kalsium, dan magnesium agar rasa manisnya tetap terjaga.
Omzet pekebun melon karibia ini cukup menggiurkan. Menurut pengakuan Yossy Setyawan, pembudidaya sekaligus pebisnis melon karibia, sekali kirim, ia bisa mengantongi uang Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. "Itu untuk pengiriman enam sampai lima ton," ujarnya.
Angka permintaan yang tinggi membuat Yossy bisa mengirim dua kali sepekan. Dalam sebulan, ia mampu mencetak omzet Rp 240 juta. Yossy yang menjual melon karibia melalui Blora Agro Center mengatakan, selain ke Jakarta, ia juga melego melonnya ke Singapura, Malaysia, dan China. "Permintaan selalu tinggi, apalagi melon tidak mengenal musim tanam tertentu," ujarnya.
Kelebihan ini membuat jumlah pekebun melon karibia terus meningkat. Buntutnya, pesanan benih melon jenis ini mengalir deras. Toko milik Gatot Arifin yang menjual benih melon karibia sejak lima tahun lalu turut menikmati rezeki itu.
Lelaki yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur, ini memasok benih caribbean melon yang ia impor dari Taiwan ke toko-toko pertanian di Jakarta, Blitar, Lumajang, dan Banyuwangi. Jakarta merupakan pasar terbesar Gatot.
Ia menjual 100 benih melon karibia seharga Rp 40.000. "Dalam sebulan, saya bisa jual tiga kilogram benih," katanya. Gatot menjual sekitar 25.000 benih per bulan dengan omzet mencapai Rp 10 juta. Penjualan benih melon karibia mencapai 50% dari total penjualan benih melon.
Gatot menuturkan, harga melon karibia berkadar gula 13% mencapai Rp 6.000 per kg. "Kalau musim hujan, toko-toko buah masih mau terima walau kadar gula 12%," papar dia.
Gatot melihat, peluang bisnis benih melon karibia ini masih bagus. "Petani lah yang sering kesulitan karena melon ini termasuk tanaman yang sering digerogoti penyakit," ungkapnya. Tomato yellow leaf curl virus membuat daun keriting dan buah melon pecah sebelum matang.
Berkebun melon caribbean atau melon karibia memiliki banyak keuntungan. Selain omzetnya yang sangat menjanjikan, proses budidayanya pun tidak susah-susah amat. Tapi, ada beberapa hal harus menjadi perhatian agar menghasilkan rasa melon yang manis.
Yang pertama kali perlu dicatat dalam menanam melon karibia, benihnya tidak boleh terlalu lama berada di wadah persemaian. Paling lama lima sampai tujuh hari. Setelah itu, Yossy Setyawan, pembudidaya sekaligus pebisnis melon karibia bilang, benih harus ditanam di lahan dengan ketinggian 300 meter hingga 900 meter dari permukaan laut.
Tanah yang baik bagi melon asal Belanda ini adalah tanah liat berpasir yang mengandung bahan organik, seperti andosol dan latosol. Petani bisa menyiasati tanah yang kurang bahan organik ini melalui pengapuran, penambahan bahan organik, dan pemupukan. Tapi, "Melon karibia tidak suka berada di tanah yang terlalu basah, hanya cocok di pH tanah 5,8 sampai 7,2," ujarnya.
Wahyu Pratomo, pemilik PT Organik Alam Lestari, menambahkan, lahan yang baik bagi melon karibia adalah lahan baru, minimal bekas tanaman padi. Jadi, "Kalau sudah panen, lahan ditanami padi sampai panen, baru tanam melon lagi," katanya. Dengan cara ini, ia mengatakan, tanah tersebut akan mengandung unsur hara yang kaya.
Yang perlu dicatat, tanaman melon karibia membutuhkan sinar matahari dengan suhu 25 hingga 30 derajat Celcius selama masa pertumbuhan. Soalnya, "Penyakit mudah sekalo menyerang tanaman melon di kelembaban tinggi," ungkap Yossy.
Makanya, Yossy menyarankan mulai usia dua pekan tanaman harus dipupuk setiap empat hari. Jenis pupuk yang dapat menjadi nutrisi melon karibia adalah pupuk kandang, pupuk ZA, TSP, Kcl, dan pupuk urea.
Tanaman bakal siap panen setelah 65 hari. Di dataran yang lebih tinggi, petani bisa memanen dalam waktu 55 hari saja.
Saat melon karibia sebesar telur ayam kampung, Yossy mengatakan, pilihlah buah yang berbentuk lonjong. Karena, buah berbentuk lonjong akan tumbuh lebih besar. "Pilih juga tangkai buah yang lebih tebal," ujar Yossy. Buah tua yang siap panen memiliki lingkaran merekah seputar tangkai buah.
Karena sangat rentan, pekebun harus mewaspadai hama dan penyakit. Ada jenis kutu thrips yang menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Serangan biasanya terjadi di musim kemarau.
Tanda tanaman yang terkena serangan kutu ini adalah daun muda atau tunas barunya menjadi keriting dan muncul bercak kekuningan. Dampaknya, tanaman tidak dapat berbuah normal. "Bisa kita tangani dengan pestisida Pestona," kata Yossy.
Setelah panen dan berencana dijual ke luar kota, buah tidak boleh ditumpuk, harus ditata rapi berlapis jerami kering. Tempat penyimpanan pun harus bersih dan kering. "Waktu pengiriman maksimal 15 hari agar buah tetap segar," kata Wahyu yang menanam melon karibia di Blora, Jawa Tengah.
Diposting oleh
peluang usaha
di
20.05
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Label:
kisah sukses,
peluang usaha,
perkebunan