Salah satu jenis buah yang cukup komersial adalah buah apel. Daerah penghasil apel yang terkenal di Indonesia ada di kota Malang. Apel Malang memiliki tekstur renyah dan rasa yang manis agak asam. Pada umumnya buah apel dikonsumsi masyarakat sebagai buah segar atau campuran es buah.
Salah satu alternatifnya adalah dengan mengolah apel menjadi cuka apel atau apple cider vinegar. Cuka apel merupakan minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui proses fermentasi, kandungan nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan.
Salah satu jenis buah yang cukup komersial adalah buah apel. Daerah penghasil apel yang terkenal di Indonesia ada di kota Malang. Apel Malang memiliki tekstur renyah dan rasa yang manis agak asam. Pada umumnya buah apel dikonsumsi masyarakat sebagai buah segar atau campuran es buah.
Salah satu alternatifnya adalah dengan mengolah apel menjadi cuka apel atau apple cider vinegar. Cuka apel merupakan minuman hasil fermentasi buah apel segar. Melalui proses fermentasi, kandungan nutrisi buah apel menjadi bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan.
Salah satu jenis cuka yang cukup banyak diminta adalah cuka apel. Dalam rumah tangga, cuka apel biasanya digunakan sebagai penyedap dan penambah rasa asam alami pada masakan, namun selain itu cuka jenis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan, seperti daging, sayur, dan acar.
Dalam hal kesehatan, apple cider vinegar bisa membantu program penurunan berat badan, meredakan artritis, menurunkan kadar kolesterol jahat, melawan kanker, mencegah penuaan, dan beragam manfaat lainnya. Diduga, kandungan mineral, enzim, serta asam di dalam cuka apel (bisa didapat dalam bentuk suplemen) bisa membantu menghancurkan lemak, jika kita meminum beberapa sendok teh sebelum makan. Mengandung pektin, jenis serat larut air yang dapat mengikat kelebihan kolesterol dan logam berat dalam saluran usus dan membuangnya ke luar.
Konsumen sering takut mengkonsumsi cuka apel karena mereka menderita sakit maag. Padahal, cuka apel tidak menyebabkan maag. Penyakit maag terjadi karena lambung manusia sudah tidak dapat atau kurang dapat memproduksi asam Hidroclorid, sehingga makanan yang tersimpan di lambung akan mengalami fermentasi. Dengan mengkonsumsi air, cuka apel, dan madu, kebutuhan asam hidroclorid dapat terpenuhi.
Khasiat lain cuka apel yaitu dapat mengobati reumatik, karena kandungan kaliumnya mampu mengurangi endapan kristal asam yang tumbuh di sekitar tulang sendi. Sedangkan asam maltat yang dihasilkan melalui proses fermentasi, menghasilkan aksi pembersihan sel dan membuat orang awet muda. Kandungan magnesiumnya berfungsi sebagai perekat yang melekatkan kalsium dan fosfor pada tulang-tulang dalam tubuh untuk melawan osteoporosis atau tulang rapuh.
Cuka apel juga sudah digunakan sejak ratusan tahun untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati sakit tenggorokan, jerawat dan gangguan kulit lainnya, hipertensi, rambut berketombe, kulit terbakar matahari, peningkatan kadar kolesterol. Orang Barat menggunakan cuka apel untuk membuat berbagai ramuan tradisional. Antara lain untuk menjaga kelembapan kulit dan rambut, mengobati jerawat dan luka akibat sengatan matahari.
Orang Romawi dahulu gemar meramu cuka apel dengan tanaman herba atau minyak esensial untuk perawatan kulit. Cuka apel berkhasiat bagi kulit karena mengandung unsur-unsur berkhasiat tonik yang dapat melancarkan sirkulasi darah dalam pembuluh darah halus pada jaringan kulit; antiseptik untuk mencegah penyebaran bakteri, virus, atau jamur yang dapat memicu infeksi; dan mengandung zat-zat nutrisi lain yang membantu membuang kelebihan lemak pada permukaan kulit dan mencegah kulit kering.
Bahan :
Apel 1 kg, Gula 250 gram, Air 3 lt.
Peralatan:
Pisau, timbangan, kain saring, baskom, panic, gallon atau guci, kompor.
Cara Pembuatan:
- Apel dicuci bersih, kemudian di iris tipis – tipis.
- Tambahkan air dan direbus hingga mendidih.
- Kecilkan api kompor, tambahkan gula pasir dan biarkan selama 30-45 menit hingga aroma apel keluar.
- Kemudian dilakukan penyaringan sehingga diperoleh sari buah apel.
- Masukkan sari buah apel ke dalam gallon kemudian tutup rapat agar tidak terkontaminasi udara luar.
- Biarkan sari apel di dalam gallon sampai dingin, kemudian tambahkan yeast dan gallon ditutup rapat kembali
- Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu hingga terbentuk alcohol.
- Jika alcohol sudah keluar, tutup gallon dibuka dan diganti dengan kain kasa. Fermentasi kembali selama kurang lebih 2 minggu sehingga terbentuk cuka dan pH mencapai 3-4(semakin lama fermentasi maka cuka akan semakin bagus)
- Setelah cuka siap dipanen, ambil cuka dari gallon dan dipasteurisasi (dipanaskan) untuk mematikan mikroba pembentuk asam.
Dosis umum, ½ -1 sdm cuka apel dicampur dengan segelas air. Mium 2-3 kali sehari beberapa menit sebelum makan. Dosis ini juga dianjurkan bagi penderita artritis. Bila belum biasa dengan rasanya, boleh ditambah 1 sdt madu atau jus buah sebagai pengganti air.
Untuk luka akibat sengatan matahari, dinginkan cuka apel dan kompreskan langsung pada kulit sakit.
Untuk anak-anak, cukup 1 sdt saja. Sebagian ahli menganjurkan minum ekstra air 2-3 gelas setelah minum cuka apel untuk lebih mempercepat pengeluaran racun dan lemak. Cuka apel juga bisa dicampurkan dalam masakan atau salad. nb: Pilihlah buah apel organik untuk membuat cuka apel.
0 komentar:
Posting Komentar