Kamis, 18 Oktober 2012

Produksi Daun Teh Akan Pulih Sebulan Lagi

Setelah sempat anjlok karena musim kemarau yang lumayan panjang, produksi daun teh diperkirakan akan kembali pulih pada November-Desember 2012 mendatang. Masuknya musim hujan pada bulan ini membuat produksi pucuk daun teh akan kembali meningkat.

Endang Sopan, Wakil Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo) Jawa Barat optimistis pada dua bulan terakhir 2012, produksi teh di Jawa Barat akan kembali 100%. "Saat ini sudah terkena hujan, namun peningkatan produksi baru akan terasa pada November dan Desember, katanya, Rabu (17/10).

Menurut Endang, jika produktivitas maksimal, maka tiap hektare (ha) kebun teh menghasilkan rata-rata 5 tonper bulan. Dampak, musim kemarau memang cukup serius untuk petani teh di Jawa Barat Dari produksi daun teh basah yang semestinya 5 ton per bulan, menurut Endang, petani hanya bisa menghasilkan 10%-nya saja. Sekedar catatan, luas kebun teh di Jawa Barat sekitar 52.000 ha.


Endang juga berharap, produktivitas daun teh akan tetap terjaga sampai 2013 nanti. Sayangnya, walau beberapa bulan lalu produksi daun teh mengalami penurunan, harga jualnya tidak naik dan hanya stabil di kisaran Rp 2.200-Rp 2.400 per kilogram (kg). "Padahal seharusnya dengan pasokan yang menurun harganya naik, ujarnya.

Harga yang tidak naik walaupun produksinya kurang ini tentu mengecewakan peta-ni atau pekebun teh. Apalagi biaya produksi, seperti upah tenaga kerja, obat hama, dan pupuk yang terus melonjak. Jika dulu, menurut Endang, dirinya bisa menikmati keuntungan 50% nilai jual, saat ini hanya 10% sampai 20% saja. Oleh karena itulah banyak petani teh yang mengalih fungsikan kebun tehnya untuk komoditas lain.

Rachmat Badruddin, Ketua Umum Dewan teh Indonesiamengatakan, selama 10 tahun terakhir, kebun teh rakyat yang beralih fungsi mencapai 30.000 ha. Saat ini, kebun teh di Jawa dan Sumatera sekitar 120.000 ha dengan produksi 130.000 ton. "Sebagian besar dikelola Badan Usaha Milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta,* katanya.

Untuk itulah, Endang berharap, pemerintah benar-benar merealisasikan keinginan penerapan bea masuk produk teh impor termasuk bahar bakunya. Walau diakui produksi daun teh lokal kurang mencukupi kebutuhan industri dalam negeri, namun dengan penerapan bea masuk impor, petani akan mendapatkan insentif harga untuk menggenjot produksi.

0 komentar:

Posting Komentar