Minggu, 30 Januari 2011

Melon Karibia, Buah Yang Tak Kenal Musim Tanam

Usaha budidaya caribbean melon alias melon karibia punya prospek bagus. Omzet pembudidayanya mencapai Rp 240 juta per bulan. Buah dengan daging tebal dan rasa manis ini tidak hanya terkenal di Indonesia, tapi juga Singapura, Malaysia, dan China. Bisnis penjualan benih melon karibia ini juga amat menggiurkan.

Melon karibia berasal dari Belanda. Jenis melon ini memiliki ciri khas bentuk yang besar, dengan diameter antara 20 centimeter (cm) hingga 25 cm, dan berat rata-rata dua kilogram (kg).

Kadar gula melon karibia ini mencapai 13%, sama dengan jenis lain. Umur panennya 65 hari sejak benih ditanam di dataran tinggi. Tapi, kalau bibit ditanam di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, melon ini dapat berbuah dalam 60 hari. Melon jenis ini cepat panen di dataran tinggi karena proses fotosintesisnya lebih optimal.


Tapi, musim hujan mempengaruhi rasa melon ini. Kian banyak air yang masuk, rasa manis melon akan berkurang. Karena itu, butuh nutrisi tambahan berupa nitrogen, fosfat, kalsium, dan magnesium agar rasa manisnya tetap terjaga.

Omzet pekebun melon karibia ini cukup menggiurkan. Menurut pengakuan Yossy Setyawan, pembudidaya sekaligus pebisnis melon karibia, sekali kirim, ia bisa mengantongi uang Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. "Itu untuk pengiriman enam sampai lima ton," ujarnya.

Angka permintaan yang tinggi membuat Yossy bisa mengirim dua kali sepekan. Dalam sebulan, ia mampu mencetak omzet Rp 240 juta. Yossy yang menjual melon karibia melalui Blora Agro Center mengatakan, selain ke Jakarta, ia juga melego melonnya ke Singapura, Malaysia, dan China. "Permintaan selalu tinggi, apalagi melon tidak mengenal musim tanam tertentu," ujarnya.

Kelebihan ini membuat jumlah pekebun melon karibia terus meningkat. Buntutnya, pesanan benih melon jenis ini mengalir deras. Toko milik Gatot Arifin yang menjual benih melon karibia sejak lima tahun lalu turut menikmati rezeki itu.

Lelaki yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur, ini memasok benih caribbean melon yang ia impor dari Taiwan ke toko-toko pertanian di Jakarta, Blitar, Lumajang, dan Banyuwangi. Jakarta merupakan pasar terbesar Gatot.

Ia menjual 100 benih melon karibia seharga Rp 40.000. "Dalam sebulan, saya bisa jual tiga kilogram benih," katanya. Gatot menjual sekitar 25.000 benih per bulan dengan omzet mencapai Rp 10 juta. Penjualan benih melon karibia mencapai 50% dari total penjualan benih melon.

Gatot menuturkan, harga melon karibia berkadar gula 13% mencapai Rp 6.000 per kg. "Kalau musim hujan, toko-toko buah masih mau terima walau kadar gula 12%," papar dia.

Gatot melihat, peluang bisnis benih melon karibia ini masih bagus. "Petani lah yang sering kesulitan karena melon ini termasuk tanaman yang sering digerogoti penyakit," ungkapnya. Tomato yellow leaf curl virus membuat daun keriting dan buah melon pecah sebelum matang.

Berkebun melon caribbean atau melon karibia memiliki banyak keuntungan. Selain omzetnya yang sangat menjanjikan, proses budidayanya pun tidak susah-susah amat. Tapi, ada beberapa hal harus menjadi perhatian agar menghasilkan rasa melon yang manis.

Yang pertama kali perlu dicatat dalam menanam melon karibia, benihnya tidak boleh terlalu lama berada di wadah persemaian. Paling lama lima sampai tujuh hari. Setelah itu, Yossy Setyawan, pembudidaya sekaligus pebisnis melon karibia bilang, benih harus ditanam di lahan dengan ketinggian 300 meter hingga 900 meter dari permukaan laut.

Tanah yang baik bagi melon asal Belanda ini adalah tanah liat berpasir yang mengandung bahan organik, seperti andosol dan latosol. Petani bisa menyiasati tanah yang kurang bahan organik ini melalui pengapuran, penambahan bahan organik, dan pemupukan. Tapi, "Melon karibia tidak suka berada di tanah yang terlalu basah, hanya cocok di pH tanah 5,8 sampai 7,2," ujarnya.

Wahyu Pratomo, pemilik PT Organik Alam Lestari, menambahkan, lahan yang baik bagi melon karibia adalah lahan baru, minimal bekas tanaman padi. Jadi, "Kalau sudah panen, lahan ditanami padi sampai panen, baru tanam melon lagi," katanya. Dengan cara ini, ia mengatakan, tanah tersebut akan mengandung unsur hara yang kaya.

Yang perlu dicatat, tanaman melon karibia membutuhkan sinar matahari dengan suhu 25 hingga 30 derajat Celcius selama masa pertumbuhan. Soalnya, "Penyakit mudah sekalo menyerang tanaman melon di kelembaban tinggi," ungkap Yossy.

Makanya, Yossy menyarankan mulai usia dua pekan tanaman harus dipupuk setiap empat hari. Jenis pupuk yang dapat menjadi nutrisi melon karibia adalah pupuk kandang, pupuk ZA, TSP, Kcl, dan pupuk urea.

Tanaman bakal siap panen setelah 65 hari. Di dataran yang lebih tinggi, petani bisa memanen dalam waktu 55 hari saja.

Saat melon karibia sebesar telur ayam kampung, Yossy mengatakan, pilihlah buah yang berbentuk lonjong. Karena, buah berbentuk lonjong akan tumbuh lebih besar. "Pilih juga tangkai buah yang lebih tebal," ujar Yossy. Buah tua yang siap panen memiliki lingkaran merekah seputar tangkai buah.

Karena sangat rentan, pekebun harus mewaspadai hama dan penyakit. Ada jenis kutu thrips yang menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Serangan biasanya terjadi di musim kemarau.

Tanda tanaman yang terkena serangan kutu ini adalah daun muda atau tunas barunya menjadi keriting dan muncul bercak kekuningan. Dampaknya, tanaman tidak dapat berbuah normal. "Bisa kita tangani dengan pestisida Pestona," kata Yossy.

Setelah panen dan berencana dijual ke luar kota, buah tidak boleh ditumpuk, harus ditata rapi berlapis jerami kering. Tempat penyimpanan pun harus bersih dan kering. "Waktu pengiriman maksimal 15 hari agar buah tetap segar," kata Wahyu yang menanam melon karibia di Blora, Jawa Tengah.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

jadi ingin budidaya melon di pot.mkasih inspirasinya

http://akuhanyaseorangtukang.blogspot.com/

Posting Komentar